Warkop, Solusi Bukber Bareng Keluarga di Banda Aceh

 PADA bulan ramadan, menahan haus dan lapar serta meningkatkan ibadah bukan satu-satunya kegembiraan yang muncul. Bagi anak muda, momen berbuka puasa atau nongkrong sambil ngabuburit ini yang menjadi highlight-nya. Seringkali keberadaan anak muda bukber di kebanyakan cafe melengserkan keluarga yang ingin berbuka puasa di tempat yang sama. Jadi, bagaimana? Hm, ternyata ada warkop yang menjadi solusi.

Bagaimana Warkop di Banda Aceh?

Warkop atau warung kopi ada dimana-mana, terutama di Aceh yang beribukota di Banda Aceh. Jika kamu suka berkeliling warung kopi di Indonesia, tentu saja dapat merasakan perbedaan vibe warkop di kota lain dengan warkop di Banda Aceh, kan? Nah, inilah uniknya warkop di Aceh.


Warkop
Bukber di warkop
[Photo: Pexels]

Di Banda Aceh khususnya, warkop yang menjamur di seluruh kota seperti memberi kelasnya sendiri. Ada yang tradisional, tapi ramai. Ada pula yang estetik ala cafe. Pilihan ada di pengunjung masing-masing.

Saya sendiri menyukai warkop yang estetik, selain nyaman untuk bekerja juga menyenangkan untuk disinggahi. Apalagi kebanyakan warkop estetik ini ramai di malam hari dan sepi di siang hari. Tempatnya women friendly karena biasanya tidak ramai cowok di siang hari. Ada juga yang menyediakan ruang VIP yang terbebas dari asap rokok dan dilengkapi dengan AC.

Warkop dengan fasilitas AC dan dipasang plang VIP biasanya akan dikenakan fee tambahan untuk digunakan. Biaya tambahannya bervariasi. Ada yang memungut berdasarkan persentase pesanan, ada pula yang charge  dengan angka yang sudah baku. Bahkan ada yang sistem reservasi hitungan jam.

Di Banda Aceh, ada ratusan jumlah warkop dengan berbagai kekhasan masing-masing. Ada yang menjual otentik racikan kopi, ada pula yang menjual menu andalan seperti mie atau jenis makanan lain. Ada yang memiliki kelebihan keduanya. Sudah bisa dipastikan, untuk jenis warkop ini pengunjungnya sangat padat dan susah mendapatkan tempat duduk.

Meskipun bulan Ramadan, warkop tetap menjadi favorit warga Aceh di Banda Aceh. Mereka berkunjung pada malam hari, bukan siang hari. Selama bulan puasa, seluruh warkop dan rumah makan di Aceh tutup. Jadi, satu-satunya waktu untuk nge-warkop hanya pada malam hari ba’da isya.

Banyak warkop yang membuka sebelum maghrib dan melayani paket buka puasa. Akan tetapi, banyak juga yang membuka warkop untuk tempat transit para pengunjung yang mencari lapak dadakan untuk berbuka. Kebanyakan warkop yang memakai sistem tradisional mengizinkan membawa makanan ke warkop saat berbuka puasa. Meskipun yang kita pesan di warkop hanya segelas teh manis saja. Pelayanan tidak akan berubah.

Pilih Mana: Bukber Bareng Keluarga Atau Teman?

Bukber atau buka puasa bersama sudah menjadi tradisi yang membudaya di setiap bulan Ramadan. Bukber bersama keluarga atau teman keduanya memiliki keseruan sendiri.

Bagi yang masih lajang, berbuka puasa dengan teman tentu hal yang menarik. Bahkan terkadang malas bukber dengan keluarga besar karena terlalu banyak pertanyaan. Apakah itu pertanyaan “sudah bab berapa skripsinya?”, “kapan mau diselesaikan kuliahnya?”, “kerja apa dan dimana, berapa gajinya?”, sampai “kapan nikah?” menjadi topik saat bukber.


Bukber bersama teman
Bukber bersama keluarga salah satu solusi berkumpul di bulan Ramadhan
[Photo: Dokumentasi Pribadi]

Berbeda dengan saat berkumpul dengan teman meski ada tekanan juga yang terkadang tidak bisa dihindari seperti pamer karir dan calon pasangan. Momen seperti itu seperti tidak terlalu mencolok karena kita bisa kabur dengan mudah dari sirkel perbukberan. Nah, bukber dengan keluarga kita tidak bisa melakukan kabur-kaburan.

Saat sudah menikah, bukber bukan lagi hal yang menarik dilakukan. Akan tetapi, ada kalanya mengganti suasana dan menu saat berbuka menjadi warna bagi kehidupan keluarga. Terutama bagi yang memiliki anak sedang di usia belajar berpuasa. Wah, rasanya keinginannya untuk berbuka puasa dengan sesuatu yang istimewa adalah apresiasi terbaik, ya.

Sayangnya, bukber di luar saat sudah memiliki keluarga sendiri berbeda dengan bukber di rumah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan agar semuanya berjalan lancar. Tepatnya agar emak yang menjadi sentral kerempongan selama bukber di luar uring-uringan karena berbagai macam tingkah anak-anak.

Tips Bukber di Warkop Banda Aceh

Jika Olivers sudah berkeluarga dan memiliki anak, bukber di warkop bisa menjadi solusi saat cafe dengan menu andalan bukber tersedia. Selain membuat anak nyaman dengan suasananya, mungkin juga ide membawa makanan dari luar sesuai dengan keinginan si anak dapat terwujud.

Beberapa warkop di Banda Aceh tidak mempermasalahkan kalau Olivers membawa makanan dari luar. Berikut tips bukber di warkop Banda Aceh bersama keluarga.

(1). Pilih Jenis Warkop

Penting sekali untuk memilih jenis warkop sebelum memutuskan bukber bersama keluarga di warkop. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan anggota keluarga lainnya. Jangan hanya memikirkan kesukaan pribadi. Ada beberapa jenis warkop di Banda Aceh yang menawarkan kenyamanan dan menu yang beragam.

Warkop terbuka yang hanya ditutupi atap boleh jadi solusi untuk keluarga yang masih memiliki anak-anak yang gerah dengan warkop tertutup. Meski tidak estetik, tapi warkop jenis ini menghindarkan anak dari tantrum saat bosan.

Beda halnya jika anak-anak sudah remaja, warkop yang tertutup dan semi estetik bisa menjadi pilihan. Di usia remaja, anak-anak yang sudah lebih mampu mengontrol emosinya lebih banyak menginginkan momen seru. Bukan sekedar bukber bersama.

Pastikan juga kalau warkop tersebut memang aman sekali membawa makanan dari luar. Umumnya, warkop di Banda Aceh memang memperbolehkan pengunjung membawa makanan dari luar, Olivers.

(2). Perhatikan Fasilitas Ibadah

Kebanyakan bukber selalu mengalihkan Olivers untuk beribadah. Usai berbuka, shalat maghrib bisa jadi terlewatkan. Bahkan melewatkan waktu Isya dan tarawih juga. Oh, no!

Saat memilih warkop untuk bukber bersama keluarga. Perhatikan fasilitas ibadah. Apakah warkop tersebut memiliki mushalla atau tidak. Kalaupun ada, mungkin tidak besar seperti mushalla di kampung, kan? Nah, akan lebih baik jika mencari warkop yang tidak jauh dari masjid.

Pastikan selama bukber tidak mengabaikan ibadah wajib yang menjadi prioritas. Bukber nyaman, ibadah pun tenang. 

(3). By Menu atau Angkringan

Namanya bukber, sudah pasti untuk berbuka puasa harus ada menu yang dihidangkan untuk berbuka. Cek lagi apa yang kita butuhkan selama bukber. Apakah kita datang dan tinggal terima beres dengan hidangan yang ada, atau ingin membawa menu sesuai selera dan pindah tempat saja? Jika sudah punya jawaban, bukber di warkop akan lebih menyenangkan seperti berbuka puasa di rumah.

Banyak warkop di Banda Aceh yang menyediakan menu berbuka puasa paketan selama bulan Ramadan. Biasanya porsinya juga terbatas. Jika memang sangat terniat berbuka di warkop, boleh mereservasi dan memesan menu sebelumnya. Jadi, saat datang, makanan sudah terhidang dan tidak ada drama lagi menunggu hingga bedug berbunyi.

Jika awalnya hanya niatan ngabuburit kemudian singgah di warkop untuk berbuka puasa. Mungkin saja Olivers sudah membawa atau membeli takjil di luar. Sampai di warkop hanya memesan minumannya saja. Akan tetapi akan lebih mudah dan sopan jika membeli menu di warkop.

Pastikan kita sudah mengenal warkop itu dengan baik. Misalnya kita tahu jika menu di warkop tersebut memang bisa dipesan dan selalu ready sesuai dengan pesanan. Bisa juga memilih warkop yang memiliki banyak angkringan. Warkop dengan angkringan di depannya akan memberi banyak pilihan sesuai selera untuk momen berbuka puasa dengan keluarga.

(4). Jarak dari Rumah

Seringkali bukber di luar bersama anak-anak juga membuat tidak khusyuk dalam beribadah. Olivers bisa mempertimbangkan warkop yang dituju dengan jarak dari rumah. Sejauh atau sedekat apa. Kalau maghrib di rumah sempat nggak, ya?

(5). Tentukan Tujuan Setelah Bukber

Pulang atau lanjut tarawih? Menentukan tujuan setelah bukber juga penting, Olivers. Kita jadi punya tujuan dan menggunakan waktu dengan efisien. Jika tujuannya shalat di Masjid Raya Baiturrahman setelah bukber, tentu ada hal lain yang harus dipersiapkan. Misalnya saja, tidak berlama-lama di warkop.


Tujuan setelah bukber
Shalat tarawih setelah buka puasa
[Photo: Pexels]

Jika ingin melanjutkan tarawih di masjid dekat rumah, maka setelah bukber juga sudah harus dipastkan antara jarak dan waktu tempuh. Agar begitu sampai di rumah badan tidak terlalu lelah dan sempat bersiap-siap.

Ingat! Melakukan segala sesuatu dengan terburu-buru itu nggak baik. Ada saja yang menjadi masalah nantinya. Pastikan kalau Olivers memang sudah mempersiapkan tujuan setelah bukber.

Solusi Bukber Bareng Bareng Keluarga

Lantas apa yang membuat bukber dengan keluarga tidak berjalan lancar? Ada, tentu saja ada. Salah satunya tidak ada kerja sama antara suami dan istri dalam mengurusi masalah anak-anak. Suami sibuk dengan ponsel sedangkan isi rempong dengan anak-anak.

Teamwork needed ini fakta dan mutlak. Jangan menyerahkan masalah mengendalikan anak hanya pada istri seorang. Suami juga punya peran besar dalam mengurus anak-anak, Olivers. Solusi untuk bukber bareng keluarga tetap lancar dan aman ada pada kerja sama antara suami dan istri, ya.

Misalkan saja, saat istri menunaikan shalat maghrib, suami yang jaga anak. Kalau shalatnya di masjid, maka anak-anak ikut siapa? Hal kecil seperti ini butuh perhatian yang lebih besar.

Bagaimana? Ready untuk bukber keluarga di warkop, Olivers?

Posting Komentar

2 Komentar

  1. wah seru banget kalo bisa begini, aku biasanya sama temen di warkop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru banget, Mbak. Tinggal sesuaikan dengan selera aja

      Hapus