Bismillah! Ini 10 Tips Mudik Saat Berpuasa

 Alhamdulillah, pertengahan puasa memang waktunya berpikir akan lebaran dimana, ya. Apalagi jika kita tinggal di kota ketiga. Bukan di kampung asal kita atau di kampung pasangan. Tentu saja, mudik untuk lebaran menjadi bagian dari kebutuhan. Bismillah, tahun ini mudik. Ada tips-nya nggak biar mudik saat berpuasa aman sentosa sampai berbuka. Bismillah, insyaallah ada versi saya. Cekidot!


Mudik
Mudik atau pulang ke kampung halaman sebagai tradisi tahunan masyarakat Indonesia.
[Photo: Mydramalist/Meet Yourself (2023)]

Apa Itu Mudik?

“Itu bukan mudik, tapi pulang kampung!”

Ada yang masih ingat celetukan viral di masa pandemi ini? Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi di masa pandemi setelah larangan mudik diberlakukan. Netizen auto buka KBBI, dong. Termasuk saya (hahahaha).

Menurut KBBI, mudik artinya ya pulang ke kampung halaman. Disebut juga pulang ke udik atau hulu sungai. Ternyata, istilah mudik yang menjadi bahasa Indonesia populer ini merupakan adopsi dari bahasa Jawa dari kata muluh dhisik yang artinya pulang ke desa. Hm, singkatannya bisa seestetik itu, ya, Olivers.

Di Indonesia sendiri, mudik menjadi satu tradisi menjelang hari raya Idul Fitri. Mudik dilakukan bersama-sama dalam waktu tertentu. Mudik dan pulang kampung sebenarnya sama saja, tapi trend penggunaan istilah mudik akhirnya menjadi populer di berbagai kalangan. Tidak hanya untuk orang Jawa, juga seluruh Indonesia. Meskipun di Aceh jarang yang menggunakan istilah ini. Orang Aceh tetap menggunakan woe u gampong yang artinya sama saja. Pulang ke kampung.

Bagi sebagian besar orang yang meninggalkan kampung halaman untuk alasan bekerja, melanjutkan pendidikan, atau membangun keluarga baru mudik memiliki makna tersendiri. Mudik bagian dari cara bagi seseorang untuk membangun kembali koneksi dan identitas diri seseorang.

Mudik memiliki aktivitas spiritual dan budaya bagi masyarakat Indonesia. Sebagiannya mudik dianggap sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap orang tua leluhur. Mudik juga kesempatan untuk silaturahmi terhadap keluarga dan tradisi kekeluargaan yang kuat.

8 Alasan Orang Memilih Mudik Saat Lebaran

Meskipun harga tiket mahal selangit, bagi perantau mudik akan tetap diusahakan. Tidak sedikit orang menabung sepanjang tahun hanya untuk mempersiapkan mudik saat Idul Fitri. Ini karena mudik memberi manfaat positif, salah satunya untuk tujuan silaturahmi dan merayakan lebaran.

Merujuk pada arti kata mudik, tidak perlu menunggu lebaran Idul Fitri untuk pulang ke kampung. Namun, karena alasan tertentu mudik menjadi aktivitas lain yang justru dipilih saat lebaran. Berikut alasan orang memilih mudik saat lebaran.

(1). Silaturahmi dengan Keluarga Besar

Saat berkumpul, manusia cenderung mencari satu tempat untuk bersama. Keluarga besar, khususnya bagi yang masih memiliki orang tua atau tetua tentunya menjadi tempat yang tepat untuk silaturahmi dengan keluarga besar. Seluruh anggota keluarga akan berkumpul di satu rumah atau tempat yang sama.

Pernahkah Olivers memperhatikan? Begitu orang paling tua di dalam keluarga meninggal, maka perkumpulan yang dulunya dinantikan langsung menyusut. Keluarga besar tetap menjadi tempat untuk pulang dan berkumpul.

(2). Menjaga Tradisi dan Budaya

Mempertahankan tradisi dan budaya dilakukan untuk menjaga nilai-nilai lokal yang sudah dibangun dan dipertahankan selama bertahun-tahun. Menjaga nilai tidak mudah, maka harus ada anggota keluarga yang selalu aktif untuk mengingatkan alasan berkumpul saat mudik. Saat mudik, tanpa disadari kita sudah menjaga nilai-nilai lokal dengan mempelajari, menghargai, dan mengaplikasikan tradisi dan budaya sehari-hari.

(3). Berbagi Kebahagiaan di Hari Raya

Hari raya adalah hari yang penuh dengan kebahagiaan. Berbagi kebahagiaan di hari raya bagian dari alasan orang melakukan mudik. Apalagi dengan berbagai momen di Idul Fitri yang akan lebih bahagia jika dilakukan bersama. Tunjangan Hari Raya (THR) yang didapat akan lebih terasa keberkahan saat dinikmati bersama. Kebahagiaan semakin ternikmati dengan kebersamaan.

(4). Mengenang Kampung Halaman

Lama tidak kembali kampung halaman tentu punya banyak kenangan yang tersisa di kampung halaman. Apalagi jika kampung halaman adalah tempat yang indah, menjadi destinasi wisata nasional. Bisa kebayang, saat kembali ke kampung halaman kita akan menikmati keindahan itu bukan lagi sekedar kampung tapi sekaligus healing tipis-tipis. Mengenang kampung halaman yang semakin lama semakin banyak berubah dan kenangan masa kecil juga menjadi alasan orang untuk mudik.


Mengenang kampung halaman
Desa Paya Tumpi di Aceh Tengah dari puncak bukit
[Photo: Koleksi Pribadi]

(5). Menunjukkan Rasa Syukur

Saat mudik, kita akan melihat diri kita dari sisi yang lain. Menunjukkan rasa syukur di saat mudik akan terasa begitu menyadari bahwa kita tidak lagi di fase anak-anak. Sudah dewasa dan diberikan umur panjang.

(6). Libur Panjang yang Dimanfaatkan dengan Baik

Mudik adalah salah satu cara untuk menikmati libur panjang. Memanfaatkan libur panjang dengan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman sungguh berkah hidup yang luar biasa, Olivers. Tidak semua orang bisa melakukannya di saat yang sama. Misalnya saja bagi perantau ke luar negeri, ada momen yang tidak bisa dinikmati karena libur yang singkat dan libur kalender yang berbeda.

(7). Menghindari Kesepian Saat Lebaran

Lebaran identik dengan liburan. Saat liburan, secara massal masyarakat juga berpindah ke kampung halamannya masing-masing. Saat inilah kota besar atau ibu kota provinsi mendadak sepi. Melewati lebaran di perantauan akan menyebabkan kesepian dan kegalauan. Mudik bisa menjadi solusi untuk menghindari kesepian saat lebaran.

(8). Kesempatan Beristirahat dari Rutinitas Kota

Lelah dan jenuh dengan rutinitas harian yang membuat stress? Alasan orang melakukan mudik juga untuk mengambil kesempatan beristirahat dari rutinitas kota. Suasana di kampung halaman akan memperbaiki suasana hati dan charging cinta untuk diri yang terkadang lelah dan sibuk.

10 Tips Mudik Saat Berpuasa

Waktu mudik umumnya dilakukan saat puasa masih berlangsung. Ada beberapa tips mudik yang bisa dilakukan saat berpuasa, Olivers. Ini tips mudik saat puasa versi saya. Siapa tahu kita cocok. Cekidot!

(1). Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat

Tentukan waktu perjalanan yang tepat. Pastikan tidak melakukan packing  di hari H keberangkatan. Sekalipun melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi. Packing jauh-jauh hari sebelum mudik agar tidak ada barang yang ketinggalan.

(2). Siapkan Fisik dengan Baik

Siapkan fisik dengan baik. Jangan memaksakan diri bekerja atau beraktivitas berlebihan yang menyebabkan kelelahan sehingga berpengaruh saat mudik. Jangan sampai mudik tidak memberikan kebahagiaan karena harus melewati di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Jika perjalanan panjang dan membutuhkan istirahat, tidak ada salahnya mencari penginapan sebelum tiba ke kota tujuan.

(3). Bawa Bekal Sahur dan Berbuka

Membawa bekal untuk sahur dan berbuka saat mudik dengan perjalanan panjang merupakan solusi paling mudah agar mudik aman dan nyaman. Kita tidak pernah bisa menebak kondisi di jalan, kan? Mempersiapkan lebih baik daripada kelimpungan nantinya.

(4). Cek Kendaraan Sebelum Berangkat

Jika mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan sudah mengecek kendaraan sebelum berangkat. Pajak, surat menyurat, bensin, dan lain-lain. Sebaiknya isi tangki bensin penuh sebelum berangkat ke tujuan. Jangan mengandalkan SPBU di jalanan. Siapa tahu stok bensin di perjalanan sedang kosong. Yach, ini kan negara Konoha. Selalu ada hal ajaib yang tiba-tiba terjadi.

Jika mudik dengan kendaraan umum, cek kembali jadwal keberangkatan. Nggak lucu kalau tiba-tiba ketinggalan karena salah lihat jadwal. Di hari biasa mungkin akan lebih mudah untuk ganti jadwal. Di musim mudik biasanya sold out.

(5). Gunakan Pakaian yang Nyaman

Pastikan untuk menggunakan pakaian yang nyaman, tidak ketat, dan sesuai dengan cuaca. Pakaian yang nyaman memiliki kriteria yang terbuat dari bahan tidak berat, breathable, tidak terlalu ketat, serta sesuai dengan aktivitas mudik. Untuk cuaca Indonesia yang tropis, pakaian dari bahan katun sangat recommended. Tambahkan jaket jika musim hujan atau kota mudik tujuan daerah yang dingin.

(6). Hindari Dehidrasi

Selama berpuasa, dehidrasi bisa saja terjadi. Pastikan asupan air dalam tubuh tercukupi. Sebelum berangkat mudik, hindari dari penyebab dehidrasi. Saat sahur, minum air putih yang banyak. Batasi minum kafein berlebihan. Mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya air juga solusi untuk menghindari dehidrasi.

(7). Jangan Memaksakan Diri

Jika menyetir sendiri, jangan memaksakan diri agar cepat sampai. Ukur jarak dan waktu, karena ketepatan waktu memberikan efisiensi yang tinggi. Jika memang harus beristirahat dan berbuka puasa di jalan, tidak masalah untuk berhenti dan berbuka puasa di jalan.

(8). Siapkan Hiburan Selama Perjalanan

Perjalanan yang panjang membuat jenuh. Apalagi jika sepanjang jalan tidak ada pemandangan lain selain deretan rumah atau hutan. Siapkan hiburan selama perjalanan seperti playlist lagu favorit, buku atau mainan anak. Jadikan perjalanan mudik lebih seru dan memorable, khususnya untuk anak-anak yang gampang bosan.

(9). Gunakan Aplikasi Navigasi dan Pantau Lalu Lintas

Selalu aktifkan GPS atau aplikasi navigasi lainnya. Selain untuk mengetahui jarak tempuh, menggunakan aplikasi navigasi juga dapat memantau lalu lintas. Jika aplikasi navigasi terpasang di ponsel, maka yang harus dilakukan adalah mengisi daya baterai ponsel penuh.

(10). Berdoa Sebelum Berangkat

Selalu berdoa sebelum berangkat. Memohon kepada Allah agar perjalanan panjang diberikan kesalamatan berangkat dan kembali. Untuk melakukan perjalanan, bacalah doa:

“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa haula wa laa quwwata illa billaah.” Artinya: dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecual Allah.

Selain doa di atas, masih banyak doa melakukan perjalanan lain yang lebih detil dan khusus.

Catatan Pribadi Tentang Mudik Lebaran

Selama dua puluh tahun merantau, saya selalu ikut mudik setiap tahun. Mudik lebaran yang paling mengesankan adalah setelah menikah. Pada fase sudah memiliki keluarga sendiri, mudik lebaran bukan sesuatu yang mudah untuk diputuskan. Kebetulan, kami tinggal di kota asal suami dan berada di keluarga besar suami.


Menu tradisional Gayo
Menu tradisional daerah salah satu yang dirindukan saat mudik
[Photo: Search by Google]

Keramaian menjelang lebaran di keluarga suami membuat suasana lebaran terasa lebih dekat. Ditambah lagi, suami pun ingin berlibur bersama keluarganya juga. Namun, pasangan saya cukup toleransi. Kami memilih mudik idul fitri setiap tahun dan saya meluangkan waktu pada lebaran Idul Adha setiap tahun untuk berkumpul di keluarga besar suami.

Banyak hal yang saya rindukan saat mudik lebaran ke kampung halaman. Kenangan masa kecil, masakan ibu, bahkan suasana kota yang terus berubah. Kebetulan, saya tinggal di kota destinasi wisata yang menjadi tujuan liburan kebanyakan orang saat liburan. Suasana liburan semakin terasa tentunya.

Kembali ke kampung halaman mengingatkan saya bahwa semua yang menjadi aktivitas saya di sini dimulai dari sini. Fakta saya sudah bekerja dan sibuk dengan duniakerja karena ada keinginan melangkah keluar dari kampung halaman beberapa puluh tahun silam.

Pada akhirnya saya menyadari satu hal. Suatu tempat akan dirindukan setelah kita meninggalkannya untuk waktu yang lama. Kebiasaan lama akan kembali ingin dilakukan saat sudah lama kita tinggalkan.

Posting Komentar

0 Komentar