Azkya Homestay, Penginapan di Meulaboh Anti Bolos Subuh

Saya dan teman ada acara di Kota Meulaboh. Setelah kita buat perhitungan waktu, ternyata kami akan pulang pukul sepuluh malam paling cepat. Duh, mana rumah juga jauh banget ke perbatasan kabupaten Nagan Raya. Lantas kami berinisiatif untuk staycation  di area kota Meulaboh.

“Cuma untuk tidur, di homestay saja lah,” kata saya pada teman. Akhirnya dia setuju dan kami langsung cari penginapan sorenya.

Sayangnya banyak homestay yang sudah penuh. Kebetulan hari itu ada acara di Gedung Olah Raga (GOR) kawasan Ujong Drien, pinggiran Kota Meulaboh. Pesertanya dari berbagai daerah. Otomatis banyak juga yang memesan hotel dan homestay di sekitaran kota.


Staycation
Homestay salah satu solusi liburan dalam kota
[Photo: Pexels]

Teman saya memiliki kenalan di salah satu homestay. Katanya mahasiswa yang pernah diuji saat Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dulu. Mereka sering chat untuk bertanya masalah kampus atau sapa saja lah. Melalui si anak ini, kami mendapatkan informasi masih ada satu kamar kosong di homestay tempat dia bekerja. Hanya satu kamar lagi, itupun di lantai tiga. Gasss!!

Homestay di Depan Masjid Agung

Saat teman saya mengatakan lokasinya di Jalan Beringin Jaya, saya langsung mengenali itu jalan di depan Masjid Agung Meulaboh. Namun saya belum bisa menemukan lokasi pastinya dimana. Saya buka Google Maps, tapi bisa saya perkirakan kalau tempatnya tidak jauh.

Ternyata benar saja, lokasinya memang pas di depan Masjid Agung. Homestay di depan Masjid Agung ini bentuknya seperti ruko tiga lantai. Malam itu tulisannya nggak begitu kelihatan. Begitu juga pintu masuknya, karena di depan homestay penuh dengan motor parkiran. Ada satu mobil Innova Re-born yang juga terpakir.

Tujuan kami menginap, jadi kami tidak masalah dengan suasana parkir. Toh di hotel atau homestay manapun yang terpenting kan di dalamnya. Bukan di luar. Namun duduk di depan homestay pemandangan Masjid Agung memang langsung menarik diri untuk tidak bolos ibadah. Apalagi buat laki-laki, tidak ada alasan bolos shalat subuh di masjid karena musafir dan jauh. Nih, dekat amat. Tinggal nyebrang aja, kok.

Sarapan Enak di Depan Masjid Agung

Saya cukup puas dengan staycation di Azkya Homestay. Sederhana saja, saya lumayan familiar dengan area ini. di sisi lain masjid atau dikenal dengan Jalan Imam Bonjol adalah area bisnis yang memang strategis. Kemana saja dekat. Mau apa saja ada. Terpenting, bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Terpenting sekali buat saya yang tidak pernah bisa melewatkan sarapan, ada yang jualan nasi pagi di sini. Nah, tepat di depan gerbang Masjid Agung, ada satu warung dengan konsep masih tradisional banget. Warkop yang sangat jadul modelnya. Meskipun jadul tapi makananya mantap.


Masjid Agung Meulaboh
Masjid Agung Meulaboh
[Photo: Search by Google]

Ada pecal, nasi gurih, lontong, dan kue tradisional di sini. Setiap pagi warkop ini penuh. Seringkali pukul delapan pagi sudah nggak ada lagi lontong, pecal, atau nasi. Dari arah Azkya Homestay bisa jalan kaki dan nyebrang saja ke warung ini.

Kita bisa langsung mengenalinya karena setiap pagi banyak motor dan mobil parkir di sini. Langsung masuk, pesan, dan duduk. Jangan harap ada pelayan yang datang nyamperin ke tempat. Ini nggak akan ada, karena konsepnya warkop jadul banget.

Hypermart Terdekat

Tengah malam masih mau keluyuran atau butuh sesuatu? Tidak perlu khawatir, karena ada hypermat yang masih buka. Ada Indomaret yang juga menyediakan kopi dan tempat duduk buat nongkrong di luar menikmati angin malam. Ada di sini. Letaknya juga pas di depan gerbang Masjid Agung. Bisa tinggal nyebrang saja. Masih sederet dengan warkop jadul dengan menu sarapan yang enak itu.

Selain hypermart, ada warung-warung kecil yang menjajakan isi toko seperti hypermart  di situ. Bahkan kalau tetiba ingin masak sendiri, di sini ada lapak sayuran, ikan, dan buah juga, lho. Strategis banget, kan?

Lokasi di Jalan Lintas Nasional

Hal lain yang terpenting buat saya adalah lokasi yang strategis. Memang strategis banget, karena berlokasi di jalan lintas nasional. Jika seandainya menginap di sana dan bersiap untuk kembali ke Banda Aceh, angkutan Hi-Ace atau L300 yang menjemput nggak akan kesulitan mencari.

Seringkali nih, meskipun sudah menyebut nama homestay, supir nggak tahu lokasinya di mana. Jadi, tinggal sebut saja nama homestay dan lokasinya, si sopir langsung tahu dimana harus menjemput kita.

Untungnya lagi, karena lokasinya di Jalan lintas nasional, kita tidak perlu repot bersiap waktu lebih awal. Sudah pasti kiya akan dijemput di akhir, sekalian keluar istilahnya. Jadi, setelah semua penumpang dijemput ke rumahnya kita baru dijemput terakhir. Cocok sekali buat kita yang mabuk kendaraan, nggak perlu mutar-mutar Kota Meulaboh silaturahmi jemput sewa.

Fasilitas dan Harga

Standar harga kamar di Azkya Homestay berbeda-beda. Tergantung fasilitasnya. Nah, kebetulan kami mendapat kamar di lantai tiga. Fasilitas di kamar kami ada kamar mandi yang luas dengan shower dan air panas. Airnya bersih banget, sungguh pemandangan langka untuk area Aceh Barat. Di sini airnya kuning dan melekat ya, Olivers.

Klosetnya juga kloset duduk. Nggak perlu khawatir kamar mandi akan licin, karena di dalam kamar mandi ada pengering yang memudahkan lantai cepat kering. Bagi saya, ini cukup penting sih karena mengingat diri ini lumayan krasak krusuk. Kalau jalan nggak hati-hati.

Kamar tidurnya nggak gede. Sekitar 2,5 meter persegi. Sudah ada lemari, TV, meja rias, dan AC. Tempat tidurnya ukuran King Size, jadi kita tidur berdua bisa guling-guling ke sana kemari tanpa khawatir bersilat. Sayangnya, kamar ini nggak ada jendelanya. Iya, kan ruko ya.

Di kamar sudah disediakan dua botol air mineral ukuran kecil, dua gelas, gula, kopi, teh, dan dua buah roti coklat dari merek paling terkenal di Kota Meulaboh. Itu disediakan gratis untuk kita makan. Akan tetapi tidak ada seorangpun dari kami yang memakan roti itu karena kami sudah kekenyangan memborong makanan di luar dan hypermart sebelum masuk ke kamar.

Harganya lumayan, sih. Untuk fasilitas seperti ini Azkya Homestay membrandol harga sebesar Rp 350 ribu. Mungkin ada yang berkomentar, “mending hotel aja nggak, sih?”

Iya, tapi tidak strategis seperti Azkya Hotel kalau mau super gercep dan anti ribet. Satu lagi bonusnya, pemandangan Masjid Agung dan Kota Meulaboh saat sunset dan sunrise dari lantai tiga memang indah banget. Kita bisa menikmatinya dari balkon.

Rekomendasi Anti Bolos Subuh

Bagi Olivers yang ingin datang ke Kota Meulaboh dan belum terbiasa dengan situasi kota, Azkya Homestay ini sangat recommended, ya. Secara lokasi, fasilitas umum, dan ibadah pun lancar. Rekomendasi anti bolos Subuh buat yang selalu menghabiskan Subuh di masjid.


Instagram Azkya Homestay
Instagram Azkya Homestay
[Photo: Tangkap Layar]

Oh, ya. Di dekat sini juga ada rumah sakit, kok. Lokasinya nggak jauh dari Rumah Sakit Montella. Bisa jalan kaki juga sampai ke ujung sejajar dengan gerbang Masjid Agung. Masih sederet dengan Azkya Homestay. Sangat nyaman bagi yang tubuhnya harus adaptasi dulu kalau pindah kota.

Bagi keluarga yang punya anak kecil, tidak disarankan untuk memilih posisi di lantai tiga. Pilih di lantai satu saja. Homestay ini belum punya elevator, sih. Meski bukan kekurangan, tapi bisa menjadi pertimbangan untuk meraup calon pelanggan yang lebih luas.

Gimana? Tertarik untuk staycation atau menginap di Azkya Homestay? Untuk reservasi kamu bisa langsung menghubungi kontak Azkya Homestay yang bisa di cek di Instagram: @azkya.homestay ya.

Posting Komentar

0 Komentar