Masjid Terindah di Aceh Untuk Menikmati Suasana Ramadan

Assalamu’alaikum, Olivers. Sudah tahu kan kalau Aceh adalah salah satu destinasi wisata religi yang patut masuk ke dalam triplist kamu? Apa yang ingin dicari, insyaallah, tersedia di sini. Apalagi selama bulan Ramadan, vibe ibadahnya sangat terasa di Kota Banda Aceh dan kota-kota di Aceh lainnya. Aceh juga memiliki pesona bangunan masjid terindah yang cocok untuk menikmati suasana Ramadan.

Aceh, Kota Seribu Masjid atau Seribu Warung Kopi?

Selain memiliki banyak masjid, Aceh juga dikenal dengan kota seribu warung kopi. Kok bisa? Ya, karena kehidupan di Aceh juga dimulai dari aktivitas warung kopinya. Bahkan syuhada Aceh, Teuku Umar, menyampaikan pesan terakhirnya untuk ngopi dulu di Keude Meulaboh jika beliau tidak syahid. Nahasnya, Belanda malah menemukan kesempatan untuk melumpuhkan Teuku Umar dan rencana ngopi dengan para gerilya tidak jadi.


Masjid terindah di Aceh
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
[Photo: RA Karamullah]

Ucapan sang syuhada ini juga terpampang besar di beberapa warung kopi di Aceh. Salah satunya di Gampong Kupi, salah satu cafe yang dulunya warung kopi tradisonal pada umumnya. Di dinding Gampong Kupi terpampang tulisan ini besar-besar sekaligus dengan sketsa Teuku Umar.

Meskipun jarang yang menggunakan julukan Aceh sebagai Kota Seribu Masjid, tapi bukan tidak ada yang tahu kalau Aceh memiliki pesona yang luar biasa dengan masjid-masjidnya. Masjid di Aceh jumlahnya ribuan. Mulai yang kecil sampai yang besar.

Beberapa masjid dibangun dengan arsitektur kekinian, indah, dan megah. Sebagian dari masjid ini menjadi destinasi wisata religi di Aceh. Indah dan menakjubkan. Jangan heran kalau berkunjung ke Aceh, banyak bangunan masjid kecil yang disebut oleh masyarakat lokal sebagai meunasah (mushalla).

Religi Aceh Dimulai Dari Masjid

Kehidupan religi di Aceh dimulai dari masjid. Kaum lelaki di Aceh melewatkan shalat fardhu di masjid. Bahkan beberapa waktu lalu, gubernur Aceh terpilih mengeluarkan instruksi mewajibkan shalat fardhu di masjid bagi ASN dan masyarakat.

Instruksi gubernur (Ingub) Aceh Nomor 1 Tahun 2025 tentang pelaksanaan fardhu berjamaab bagi ASN dan masyarakat serta mengaji bagi setiap instansi pendidikan di Aceh. Instruksi yang dikeluarkan oleh Muzakir Manaf atau Mualem ini dilakukan di hadapan jamaah shalat Isya dan tarawih di Masjid Raya Baiturrahman.

Kebijakan baru di Kota Serambi Mekkah ini memang bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Dulunya, jauh sebelum Syariat Islam di Aceh menjadi dasar hukum daerah, masyarakat Aceh juga selalu melaksanakan aktivitas di masjid.

Tradisi menghidupkan masjid di Aceh bukan saja dilaksanakan di bulan Ramadan, lho. Namun seiring bergantinya generasi, maka jumlah orang-orang menghidupkan masjid juga semakin berkurang. Semoga dengan adanya instruksi ini, semua masyarakat juga meringankan langkah menghidupkan rumah Allah tanpa merasa dipaksa, ya.

Masjid Terindah di Aceh

Ada yang berbeda di masjid Aceh saat bulan Ramadan. Masjid Aceh ramai dengan aktivitas membumikan Alqur’an. Ada yang tadarus, daurah, dan berbagai aktivitas lain yang dilakukan di masjid. Bahkan masjid-masjid besar di setiap kota rutin melakukan buka puasa bersama gratis untuk para masyarakat dan musafir.

Selain untuk tempat beribadah, masjid terindah di Aceh juga menjadi salah satu destinasi wisata bagi pelancong domestik maupun internasional. Hampir setiap daerah memiliki masjid agung kebanggaannya dan menjadi ikon bagi nafas Islami di daerah masing-masing. Berikut masjid-masjid terindah yang bisa dikunjungi jika berkunjung ke Aceh untuk menikmati suasana Ramadan.

(1). Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada tahun 1879. Masjid ini menjadi simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan, dan nasionalisme masyarakat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman merupakan landmark Kota Banda Aceh sejak masa Kesultanan Iskandar Muda. Saat tsunami menerjang Kota Banda Aceh pada tahun 2004, Masjid Raya Baiturrahman masih utuh dan kokoh serta menyelamatkan banyak orang.


payung masjid raya baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman di siang hari
[Photo: Ulfa Khairina]

Masjid ini sudah dipugar beberapa kali tanpa mengurangi bentuk aslinya. Sejak dipermak seperti Masjidil Haram, Masjid Raya Baiturrahman terlihat lebih indah dan semakin banyak pengunjungnya. Selama bulan Ramadan, banyak aktivitas di Masjid Bairurrahman yang bisa diikuti.

Lokasi Masjid Raya Baiturrahman bersebelahan dengan Pasar Aceh. Di sini pusatnya untuk membeli emas, pakaian, dan oleh-oleh khas Aceh. Di bulan Ramadan, banyak warga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar singgah di Masjid Raya Baiturrahman untuk beristirahat setelah berbelanja. Jadi, bukan hanya untuk ibadah. Masjid Raya Baiturrahman juga menyediakan selasar yang luas di basement yang adem untuk beristirahat.

(2). Masjid Agung Al-Makmur (Masjid Oman), Banda Aceh

Masjid Agung Al-Makmur lebih dikenal dengan nama Masjid Oman di kalangan masyarakat Aceh. Itu karena arsitekturnya yang sedikit berbeda dengan gaya masjid kebanyakan di Aceh. Masjid Oman juga dibangun oleh Pemerintah Oman setelah tsunami di tanah yang sama dengan lebar yang sama. Sebelumnya Masjid Oman memiliki arsitektur yang serupa dengan masjid kebanyakan di Aceh.

Masjid Al-Makmur pertama sekali dibangun pada tahun 1979 dan dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Aceh pada masa itu, Prof. A. Madjid Ibrahim. Sebelum bernama Masjid Al-Makmur, masjid ini bernama Masjid Baitul Makmur yang diberikan oleh Abdullah Ujong Rimba.

Masjid Oman terletak di sudut perempatan. Pas di samping lampu merah Lampineung sebelah kiri. Tidak jauh dari sana, ada Taman Ratu Safiatuddin tempat pelaksaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Masjid Oman menjadi salah satu dari banyaknya masjid yang menjadi favorit rakyat Aceh, lho.

Selama bulan Ramadan, banyak yang menjual aneka takjil di sekeliling Masjid Oman. Jika berencana menghabiskan waktu di Masjid Oman selama bulan Ramadan, bisa langsung wisata kuliner takjil sambil ngabuburit.

(3). Masjid Rahmatullah Lampuuk, Aceh Besar

Masjid Rahmatullah Lampu’uk merupakan bukti keesaan Allah saat tsunami meluluhlantakkan Aceh. Masjid Rahmatullah menjadi satu-satunya bangunan yang tidak disapu oleh tsunami pada tahun 2004 silam. Masjid ini terletak hanya 500 meter dari pantai Lampu’uk yang menjadi destinasi wisata pantai bagi turis domestik dan mancanegara.

Kerusakan minor yang terjadi akibat tsunami masih dijaga di dalam masjid. Untuk mengenang kejadian tsunami tahun 2004, bagian masjid yang rusak dipagar dengan kaca sehingga setiap pengunjung bisa tetap menyaksikan kedahsyatan tsunami.

Masjid Rahmatullah pertama kali diresmikan pada 12 September 1997 oleh Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud. Sebelum tsunami, penduduk di Lampuuk berjumlah sebanyak 6000 orang. Dari jumlah tersebut hanya 700 orang saja masyarakat yang selamat. Bisa kebayangkan, kan? Bagaimana dahsyatnya tsunami menyapu kehidupan manusia waktu itu.

Menghabiskan waktu di Masjid Rahmatullah selama bulan Ramadan membawa kita pada tingkat syukur. Di sini kita juga merasa betapa kecilnya manusia sebagai hamba. Sekaligus menyadarkan diri bahwa Allah satu-satunya tempat berlindung dari segala musibah dan bencana.

Saat ini sudah ada beberapa bangunan baru yang dijadikan galeri dan dibuka untuk umum. Di sini kita dapat melihat pameran foto yang menunjukkan kedahsyatan tsunami di masa lalu. Tidak jauh dari sana, kita juga bisa berkunjung ke perumahan yang dibangun oleh Turki. Orang-orang menyebutnya Kampung Turki.

(4). Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh

kalau di Kota Banda Aceh ada Masjid Raya Baiturrahman, maka di Kota Meulaboh ada Masjid Agung Baitul Makmur. Masjid ini memiliki ciri khas yang unik dibandingkan dengan masjid lainnya. Warnanya cenderung orens kemerahan dengan interior yang sangat cantik.

Masjid Agung Baitul Makmur salah satu masjid yang termegah di kawasan pantai Barat dan Selatan Aceh. Uniknya Masjid Agung Baitul Makmur merupakan perpaduan arsitektur antara Timur Tengah, Asia, dan Aceh. Sehingga ketika memasuki ke dalam masjid seperti ada sesuatu yang unik dapat dirasakan oleh pengunjung.


masjid agung meulaboh
Masjid Agung Baitul Makmur
[Photo: Search by Google]


Masjid Baitul Makmur menunjukkan eksistensi nilai religius yang besar di Aceh. Bukan saja dalam ibadah, tapi geliat pendidikan Islam juga terwakilkan dengan keberadaan madrasah tsanawiyah, dinniyah, TK Alqur’an, dan TPQ di lingkungan masjid.

Selama bulan Ramadan, banyak aktivitas yang dapat dinikmati di sini. Bahkan lokasinya yang strategis juga memudahkan kita kemana saja. Kuliner takjil? Jangan ditanya. Sangat banyak pilihan yang bisa dinikmati di sini tanpa harus berjalan jauh.

(4). Masjid At-Taqwa Kutacane, Aceh Tenggara

Keberadaan Masjid At-Taqwa di Kutacane, Aceh Tenggara, menyampaikan pesan yang unik untuk masyarakat luar Aceh. Aceh Tenggara yang hidup berdampingan dengan non muslim sejak era belum mengenal istilah moderasi beragama dicanangkan sebagai program pemerintah. Masjid Agung yang berdiri kokoh, tinggi menjulang, dan pesona lampu yang berwarna menjadikan ikon keislaman di Aceh Tenggara.

Masjid At-Taqwa menjadi wisata unggulan destinasi wisata religi di Aceh Tenggara. Keunikan masjid ini dibandingkan dengan masjid agung lainnya terletak pada ornamen yang ada. Ada hiasan bermotif khas suku Alas (sikhat alas) yang terdapat pada masjid. Kubahnya juga dibangun khas seperti kubah  ala Turki.

(7). Masjid Agung Baitul Izzah Calang, Aceh Jaya

Melihat replikanya, masjid ini menjadi salah satu yang terindah di Aceh. Tahun ini, sebagian besar bagian masjid ini sudah selesai. Benar saja, masjid ini salah satu masjid yang sangat indah di Aceh.

Masjid ini terletak tidak jauh dari pantai, tidak jauh pula dari pusat kota Calang. Di belakang masjid ini masih ada gunung yang hijau dan padat dengan pepohonan yang rimbun. Sejuk, itulah kesan pertama yang kita rasakan saat pertama kali melihat masjid ini.

Aceh Jaya merupakan pemekaran dari Aceh Barat yang dikenal dengan Kota Tasawuf. Di Aceh Jaya pula terkenal dengan ulama-ulama kharismatik Aceh yang memiliki pengaruh besar terhadap perjalanan tasawuf di Aceh. Jadi, bisa dipastikan kalau melewati Ramadan di Masjid Agung Baitul Izzah merupakan pengalaman religius terbesar yang dapat kita rasakan.

(8). Masjid Agung Baitul Adhim Blangpidie, Aceh Barat Daya

Ini salah satu masjid terindah di bagian selatan Aceh. Masjid Agung Baitul Adhim bukan sekedar masjid untuk masyarakat Blangpidie. Ia juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, budaya, dan spiritual masyarakat Aceh.

Masjid ini berdiri pada tahun 1928 dan telah bertransformasi beberapa kali. Dulunya masjid ini hanya bangunan masjid biasa yang dibangun oleh ulama kharismatik Aceh, Abuya Tgk. Syech Mahmud. Masjid Baitul Adhim sekarang mengusung konsep tradisional Aceh dan modern dengan sentuhan ornamen yang indah.

Ada satu legenda yang membuat masjid ini semakin memiliki nilai lebih di masyarakat. Konon katanya masjid ini menyimpan tongkat yang memiliki nilai magis. Tongkat itu milik Abuya Syech Mahmud.

Di luar cerita misnis yang sangat dipercaya masyarakat, masjid ini dijadikan pusat aktivitas masyarakat di bidang keagamaan. Di bulan Ramadan, banyak yang berlangsung di sini. Mulai tadarus sampai kegiatan islami lainnya yang sangat menyenangkan untuk diikuti.

Jangan Lupa! Adab Berkunjung ke Masjid

Berkunjung ke masjid memang menjadi salah satu aktivitas wisata yang umum dilakukan generasi masa kini. Keindahan masjid juga menjadi nilai promosi dan landmark suatu daerah untuk menunjukkan eksistensi keislamannya. Akan tetapi, jangan lupa! Adab berkunjung ke masjid juga penting.

Sebelum memasuki masjid, penting tanamkan adab berikut: niat yang tulus, mengucapkan salam, masuk dengan kaki kanan, menghormati keberadaan masjid sebagai rumah Allah, mendirikan shalat sunnah tahiyatul masjid, berpakaian sopan, tidak mengganggu jamaah lain baik dengan suara ponsel atau suara kita, dan menjaga kebersihan masjid.

For your information, untuk memasuki Masjid Raya Baiturrahman sangat dilarang menggunakan celana dan harus memakai pakaian yang sopan dan longgar. Diwajibkan juga untuk menutup kepala. Biasanya bagi non muslim akan menyesuaikan kebijakan pengurus masjid dan kearifan lokal setempat. Jadi, tidak ada yang protes dengan aturan ini. Sebelum masuk masjid pun, sudah ada pamplet yang memberitahu aturan untuk berpakaian muslim dan muslimah di lingkungan masjid.

Posting Komentar

0 Komentar