Dear,
Olivers! Apakah kamu pendatang yang sengaja menikmati vibe Ramadan di Banda
Aceh? Kalau iya, tentu banyak hal yang ingin dicoba selama berada di Nanggroe
Seuramoe Mekkah, kan? Ya, Olivers bisa mencoba lima aktivitas Ramadan di
Banda Aceh agar vibe Ramadan di Banda Aceh melekat dalam kenangan.
![]() |
Masjid Raya Baiturrahman [Photo: Pinterest] |
Kota Banda Aceh dan Bunda Walikota
Pengalaman
saya menjadi penduduk Banda Aceh dengan KTP sebagai warga Kopelma Darussalam
cukup menyenangkan, lho. Selama 13 tahun menjadi warga Banda Aceh tentu sudah
melewati beberapa walikota dan segala kebijakannya. Salah satunya kebijakan
Bunda Illiza Sa’aduddin Jamal yang menjadi walikota terpilih kembali pada
periode ini.
Hal
paling terkesan yang menjadi memori baik selama pemerintahan Bunda Illiza adalah
penguatan nilai syariat Islam yang kental. Meskipun ada yang tidak suka dengan
kebijakan beliau, tapi itu perasaan atau asumsi pribadi. Secara umum, saya
melihat Kota Banda Aceh dan Bunda Walikota berhasil membawa Banda Aceh ke arah yang
lebih baik. Khususnya saat Bunda Illiza berduet dengan almarhum bapak Mawardy
Nurdin. Banda Aceh semakin menyala dengan berkilau.
Kota Banda Aceh Sebagai Destinasi Wisata Religi
Kota
Banda Aceh sebagai destinasi wisata religi memang sudah pasti secara tertulis.
Selain karena penerapan syariat Islam yang menjadi landasan hukumnya, Kota
Banda Aceh memiliki semua unsur yang diinginkan oleh pelancong dengan destinasi
wisata Islami. Terutama wisata Masjid Raya Baiturrahman yang menjadi pusat
ibadah dan salah satu masjid bersejarah dan terindah di Asia Tenggara.
Selama
bulan Ramadan, Olivers bisa menikmati Kota Banda Aceh Sebagai Destinasi Wisata
Religi dengan segala atraksi dan kebiasaan serta budaya local setempat. Jadi, menikmati
Kota Banda Aceh semakin memahat kenangan yang tak terlupakan, deh.
5 Aktivitas Ramadan di Banda Aceh
Sudah datang ke Banda Aceh, sepertinya memang belum klop kalau pada bulan Ramadan di Banda Aceh nggak melakukan aktivitas berikut. Agar Ramadan Olivers di Banda Aceh semakin seru, yuk Cobain satu persatu aktivitasnya.
(1). One Day in Baiturrahman Grand Mosque
Hal
pertama yang kita lakukan istilahnya kunjungan wajib ke Masjid RayaBaiturrahman. Orang Aceh menyebutnya foto wajib, karena setiap datang ke Masjid
Raya Baiturrahman rasanya belum afdhal kalau belum berfoto.
![]() |
Masjid Raya Baiturrahman sebagai destinasi wajib di Banda Aceh [Photo: Pexels] |
Nah,
kalau Olivers bisa menyebutnya dengan agenda one day in Baiturrahman Grand
Mosque. Beneran satu hari, lho.
Ikuti saja aktivitas yang ada di Masjid Raya Baiturrahman dari pagi sampai usai
tarawih. Dijamin aka nada tunas ketaqwaan baru tumbuh di dalam hati seorang
hamba.
Mulailah
dari shalat Subuh jika memungkinkan datang setelah shaur. Ikut shalat Subuh berjamaah.
Kemudian isi waktu dengan tadarus atau muroja’ah. Nggak perlu khawatir, kitab
isa menyimak para anak-anak yang datang di pagi hari ikutan daurah. Di sini
kita juga bakalan dapat ilmu tentang tahsin, kok.
Apabila
Lelah dan mengantuk, jangan khawatir untuk rebahan saja. Di sini bukan cuma kita
yang rebahan, kok. Banyak pengunjung lain yang menghabiskan waktu di Masjid
Raya Baiturrahman juga rebahan, karena tidurnya orang puasa juga ibadah.
Lanjut
sampai berbuka puasa di sini. Biasanya ada takjil gratis yang dibagikan untuk
para pengunjung atau musafir di Masjid Raya Baiturrahman. Lanjut shalat maghrib
berjamaah sekaligus tarawihnya. Olivers akan merasakan sensasi yang luar biasa
dari indahnya Ramadan selama one day in Baiurrahman Grand Mosque.
(2). Wisata Takjil Sambil Ngabuburit
Sama
seperti di daerah lain, penjual takjil di Kota Banda Aceh juga menjamur di
bulan Ramadan. Berbagai macam jenis makanan dipajang di tepi jalan dengan
berbagai jenis lapak. Mulai dari ditata di atas meja, dijual di mobil pribadi,
sampai menggunakan food truck.
Penganan
yang dijual juga berbagai macam. Ada menu tradisional sampai menu modern bahkan
impor dengan sentuhan selera lokal. Beberapa kudapan daerah lain yang
sebelumnya sulit kita temukan di hari normal justru ada di bulan Ramadan. Bisa dikatakan,
selama bulan Ramadan ini Kota Banda Aceh juga tempat asyik untuk wisata takjil.
Menu
takjil mulai mengisi lapak pada pukul empat sore meski belum merata. Akan tetapi,
pukul lima sore jalanan mulai ramai. Bahkan beberapa lapak disesaki pembeli di
pinggir jalan. Ngabuburit di Banda Aceh dimulai pada pukul lima sore sungguh
membuat nafsu impulsive dan konsumtif meronta, Olivers. Pastikan saat ngabuburit
kita memang tidak sedang digoda setan untuk beli semuanya, ya. Ingat, masih ada
hari esok. Tidak ada salahnya membuat daftar yang ingin dibelanjakan agar
dompet selamat, perut pun tidak berontak dijejal makanan aneka ragam.
(3). Menikmati Kota Mati di Pagi Hari
Kebalikan
dari sore hari yang padat dengan warga ngabuburit, di pagi hari Kota Banda Aceh
sangat lengang. Menikmati kota mati di pagi hari paling enak dinikmati dari
pukul tujuh hingga pukul setengah Sembilan pagi. Pada waktu ini, jalanan
seperti menjadi milik pribadi. Tidak ada yang numpang lewat.
Lengangnya
pagi di Kota Banda Aceh karena jam kerja berpindah dan ada dispensasi waktu
masuk kerja. Dispensasi memang tidak tertulis, tapi satu sama lain saling paham
saja. Apalagi beberapa sekolah juga meliburkan siswanya, sehingga kesibukan di
pagi hari semakin berkurang.
Jika
ingin menikmati semati-matinya Kota Banda Aceh, jelang lebaran adalah waktunya.
Di hari meugang lebaran Idul Fitri, keramaian hanya di beberapa titik yang
menjual daging saja. Sisanya sepi, lengang, mati.
(4). Kuliner Khas Ramadan
Aktivitas
lain yang wajib banget dinikmati selama bulan Ramadan di Banda Aceh adalah
mencoba kuliner khas Ramadan. Kuliner ini biasanya hanya muncul saat bulan Ramadan
saja. Di hari normal, agak sulit menemukan kudapan khas Ramadan tersebut.
Selama
di Banda Aceh, coba saja menikmati es rujak Aceh yang dibuat dari kombinasi
buah-buah yang diserut. Bumbu rujaknya dicampur dengan es batu sampai mencair. Sangat
segar dinikmati saat berbuka puasa meski agak pedas, manis, asam terasa di
lidah.
Selain
es rujak yang menjadi favorit selama Ramadan, masih ada beberapa jenis kuliner
khas Ramadan lainnya. Coba saja menikmati putu kuah, es blewah, dan
lain-lainnya. Jangan lupa coba semua jenis kuliner khas yang selama ini tidak
pernah terlihat di kota asal ya, Olivers.
(5). Tafakkur Sunset di Ulee Lheu
Mau
sensasi yang lebih dekat ke alam? Coba ngabuburit ke arah Ulee Lheu. Syukur
kalau ada café yang buka di Kawasan Ulee Lheu sehingga bisa sekalian buka puasa
sambil tafakkur sunset di sana.
![]() |
Menikmati sunset di Ulee Lheu [Photo: Pexels] |
Ulee
Lheu bukan saja dikenal sebagai Pelabuhan untuk menyebrang ke Pulau Weh, tapi
juga spot sunset yang estetik. Senja di Ulee Lheu punya keindahan sendiri
dengan pemandangan yang sangat indah. Paduan antara keindahan laut dan estetika
kota yang semakin modern.
Kita
bisa menikmati sunset sepanjang jalan menuju ke Pelabuhan. Olivers juga nggak
perlu khawatir tentang fasilitas ibadah di Ulee Lheu. Ada masjid yang berdiri kokoh
meski pernah dihantam tsunami pada tahun 2004 silam. Nah, bentuk Syukur yang
gimana lagi ingin digali kalau main ke Ulee Lheu selama bulan Ramadan, kan?
Tingkatkan Syukur di Bulan Ramadan
Berada
di Banda Aceh selama bulan Ramadan sambil melakukan napak tilas memberi satu
cerita yang tak tergambarkan. Tentu saja, jika dikaitkan dengan rasa Syukur yang
timbul tenggelam, selama bulan Ramadan adalah salah satu cara untuk
meningkatkan rasa Syukur. Berada di kota dengan mayoritas umat Islam terbanyak
dengan aturan syariat Islamnya, maka nikamt Tuhan mana lagi yang kau dustai?
6 Komentar
kalau boleh tahu mbak asli mana ? hhhhe. 13 tahun di Banda aceh, banyak momen haru, bahagia yang bikin mbak bisa bercerita dan jadi tulisan begini. Pengalaman tak terlupakan ya mbak.
BalasHapusSaya akarnya dari Pidie, Mbak. Kemudian besar dan melewati masa remaja di Takengon, Aceh Tengah. Kemudian menikah dengan pria asal Aceh Besar. Sekarang saya berkarir di Meulaboh, Aceh Barat. Panjang ya, Mbak. hehehe
HapusSunsetnya bagus sekali, tenang ya rasanya melihat pemandangan matahari terbenam. Someday ingin juga main ke Aceh, kebetulan suami adik sepupu asli Aceh
BalasHapusPas banget, Kak. Kalau suka sunset, di Aceh banyak spot sunset luar biasa. aku sendiri paling terpesona dengan sunset di Aceh Jaya.
HapusMenang kudu semakin banyak bersyukur saat ramadhan karena Allah memberikan banyak nikmat bagi kita. Btw, asik banget sepertinya ramadhan di Aceh.
BalasHapusBenar. Apalagi selama bulan Ramadan, kita lebih didekatkan kepada yang namanya bersyukur. Iya, asyik banget. Jika ada waktu sepertinya bisa berkunjung ke Aceh di bulan Ramadan.
Hapus