The Naked Traveler Anthology Horror: Membaca Pengalaman Astral Para Penjelajah

Judul Buku: The Naked Traveler Anthology HorrorPenulis: Trinity, Ariy, Cipu, dkkPenerbit: BFirst (Yogyakarta: 2015) • Tebal: 184 halISBN: 976-602-1246-52-8

"Katanya lebih baik tidak membahas cerita seram tidak pada tempatnya karena bisa membawa hawa negatif." (Hal. 58).

Jika biasanya membaca buku travelogue bisa membuat kita ingin melakukan perjalanan ke suatu tempat, membaca antologi ini justru sebaliknya. Saya dibuat nggak mau kemana-mana. Takut bertemu sosok yang diceritakan oleh para penulis keroyokan antologi ini.


The Naked Traveler
[Photo: Bookstagram Oliverial]


Ada 11 kisah yang ditulis oleh para traveler di buku ini. Cerita dimulai oleh Trinity, blogger yang dikenal dengan blog the naked traveler. Di sini Mbak Trinity bercerita tentang pengalamannya liburan ke Jepang dan menginap di hotel yang horor kawasan Nagano. Ternyata kamar yang ditempati oleh Mbak Trinity ini pernah ada perempuan meninggal tak wajar. Membaca kisah Mbak Trinity bukan saja bikin merinding, tapi ngakak.

Kisah-Kisah Seram Para Traveler

Ada cerita seram dari Banda Neira. Indohoy (Murni & Vira) ternyata mengalami hal aneh selama di sana. Tidak ada yang memulai cerita sampai mereka tiba di Jakarta dan saling berbagi momen horor mereka. Di bagian ini saya kok merasa dejavu. Pernah mengalami hal yang sama saat ke Pulau Weh.

Ada juga kisah hantu numpang eksis di Bukit Lawang. Cerita ditulis oleh Susan Poskitt lengkap dengan foto penampakan di dalam gua. Ini semakin membuat saya merasa seram karena pernah ke lokasi yang disebut.

Overall, cerita-cerita ini memberikan emosi yang beragam. Mulai dari yang bikin nggak berani ke kamar mandi sampai yang bikin ngakak. Hanya saja, jumlahnya terlalu sedikit karena mengingat dunia perjalanan itu sangat luas sekali. Panjang kisahnya ada yang terlalu singkat, sehingga berasa ada kisah yang terpaksa dipotong atau ditutup dengan ending, padahal belum selesai.

Semua traveler menulis dengan asyik. Ini membuat kita jadi betah menghabiskan novel ini dengan sekali duduk. Recommended banget untuk para pemburu tempat horor dan mengalami sendiri sensasi bulu kuduk meremang.

Posting Komentar

0 Komentar