Two Years Without You (2020): Bisakah Tetap Setia?

 Judul Buku: Two Years Without You • Penulis: Youra Muriz • Penerbit: Cabaca App (16 Mar 2020-18 Jun 2020) • Jumlah Bab: 13 Bab (4.3/55)

--o0o--

Awal mula saya memutuskan membaca novel ini karena sebuah tantangan di grup book branding yang digawangi oleh Belladonna Tossici. Novel Two Years Without You menjadi salah satu yang disarankan untuk dipromosikan dengan baik. Sebelumnya, saya sudah duluan jatuh cinta dengan ilustrasi Two Years Without You yang memang mencuri perhatian saya.

Novel ini ditayangkan di penerbit digital Cabaca App dan sudah berstatus TAMAT. Jadi, nggak ada rasa penasaran yang berkelanjutan menunggu lanjutan kisahnya. Kisahnya lumayan ringan, manis, dan mudah diikuti.


[Photo: Bookstagram Oliverial]

Terjebak Hita

Apakah kamu akan terjebak dengan karakter tokoh dalam novel?

Saya? Iya. Setiap membaca sebuah novel, saya biasanya akan terjebak dalam sosok si tokoh. Tidak selalu tokoh yang sama. Bisa jadi dia Cuma tokoh pendukung. Tidak selalu tokoh perempuan, sering juga tokoh lelaki. Seperti novel ini, saya terjebak dalam sosok Hita.

Bercerita tentang kisah LDR pasangan dan masalahnya dalam mempertahankan hubungan. Two Years Without You berkisah tentang masalah ini. Seperti kebanyakan pasangan LDR, rasa curiga dan cemburu menjadi pakaian menghadapi pasangannya. Dilema banget. Dilepas kedinginan, dipakai kepanasan. Persis sama seperti hubungan jarak jauh.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Hita, apalagi setelah tahu kekasihnya dijodohkan dengan orang lain. Rasanya ingin melepas, tapi kok nggak tega. Gala dijodohkan dengan Sukma, tapi kehadiran Jiro yang terus mencoba memberi rasa nyaman untuk Hita mulai meragukan sikap Hita.

Sikap Gala juga tiba-tiba dingin dan cuek. Belum lagi karakter Sukma yang mengintimidasi. Hita merasa terpojok oleh situasi. Semua yang dirasa oleh Hita bahkan bisa saya rasakan sendiri.

Masalahnya bisa muncul dari apa saja. sederhana sekali. Ketika Hita menerima sarapan yang dibelikan Jiro misalnya. Saat membaca adegan ini, saya membenarkan tindakan Hita sebagai bentuk penerimaan diri. Hita pun lelah menghadapi dua tahun LDR dan orang yang diperjuangkan sedang berjuang dengan orang lain. Nyesek nggak, sih?

Mengalah Sebagai Solusi

Hita ini bukan nggak berusaha mempertahankan kisah cintanya dengan Gala. Dia berusaha, kok. Salah satunya mengorbankan karir demi cintanya. Adegan yang amat mengharukan dan membuat saya ikutan mewek adalah ketika Hita memutuskan keluar dari pekerjaannya. Dia memilih pulang kampung dan bertemu Gala di kantornya.

Sikap Gala yang dingin juga tidak terduga. Pembaca tambah mewek. Di sini saya sebal nggak karuan sama Gala. Bisa-bisanya dia sedingin itu terhadap Hita. Padahal posisinya Hita sudah megundurkan diri, lho.

Dalam Two Year Without You ini saya belajar satu hal. Jika beranggapan mengorbankan karir untuk membuktikan diri pada pasangan bahwa kita layak diperjuangkan. Ini nggak sepenuhnya bisa memberi solusi. Iya, kalau dia masih berharap kita menjadi bagian dari hidupnya. Kalau nggak? Akan tetapi, kalau mengalah terhadap karir demi menghindari sumber masalah, saya setuju banget.

Salah satu alasan Hita mundur dari pekerjaannya juga untuk membuat jarak dengan Jiro yang nggak bisa diajak kompromi dalam hal perasaan. Orang-orang seperti Jiro memang bukan dihindari dalam lingkup yang sama. Kita memang harus enyah dari hal-hal yang bersinggungan dengan dia.

 Karakter dalam Two Years Without You memang tidak banyak, tapi setiap karakter dibangun lumayan kuat. Sebagai pembaca, dengan mudah saya menyusup dan menjelma menjadi tokoh dalam Two Years Without You.

Setting Tempat di Luar Ibu Kota

Apakah kamu suka seeting tempat selain Jakarta?

Sejujurnya saya merasa bosan dengan novel dengan setting Jakarta. Selain menjebak imajinasi seolah Jakarta adalah satu-satunya tempat yang layak masuk novel, penulis lain seolah diajak mengikuti jejak yang sama untuk beramai-ramai mempopulerkan Jakarta. Padahal Indonesia sangat luas dan tiap kota memiliki kisahnya sendiri untuk para pecinta.

Dalam Two Year Without You, Youra Muriz mengajak semua pembaca untuk melihat perkembangan karir seseorang tidak hanya di Jakarta. Kekasih Hita berprofesi sebagai dokter bedah dan bertempat tinggal di luar Jakarta.

Kunci LDR Adalah Komunikasi?

Adakah pelajaran moral yang dapat dipetik dari kisah long distance relationship (LDR) dalam novel Two Years Without You?

Banyak hal yang bisa dipetik dari kisah mereka. Sebagai seseorang yang pernah menjalani LDR selama tiga tahun, dilanjutkan dengan Long Dsitance Marriage (LDM) selama satu tahun lebih, perkara jarak bukan masalah sepele.

Menurut teori LDR, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap awet. Anyway, sama seperti kisah di novel Two Years Without You ini. Komunikasi bukan sesuatu yang mutlak. Toh pada akhirnya video call atau telponan setiap hari pada akhirnya berakhir sebagai rutinitas tanpa makna saja.

Orang yang setiap hari terlihat lah yang akan sepenuhnya mengisi hati. Justru dengan kepercayaan dan meningkatkan perjuangan untuk bertemu akan mempersempit kemungkinan untuk berpisah.

Dari kisah ini, saya belajar banyak tentang nilai kepercayaan yang dibalut nilai kedewasaan. Seseorang yang dewasa dan bijak menghadapi masalah akan kalah dengan seseorang yang berusaha setia. Berusaha doang, lho.

Kelebihan Two Years Without You

Apa kelebihan Two Years Without You? Meski terkesan hanya romance tipis dengan tokoh sedikit dan tema LDR. Banyak nilai moral dan positif yang dapat diambil dari kisah Gala dan Hita.

Romance dengan tema sederhana dan sangat dekat dengan kehidupan asmara pembaca. Jadi, siapa saja yang membaca novel ini pasti merasa relate ke dalam kehidupan mereka. Sedekat jantung dan hati.

Gaya berpacaran dan komunikasi yang digambarkan dalam novel ini lazim. Tidak berlebihan dan masih dalam kasta pacaran yang standar. Nggak lebay. Nggak akan bikin neg apalagi diabetes. Bahaya, lho kalau terlalu banyak baca yang manis.

Bahasanya ringan dan mengalir. Meskipun genre young adult, masih bisa dinikmati oleh remaja dan dewasa pun oke.

Banyak tip and trick tipis-tipis menjalani LDR yang disuguhkan penulis. Bagi yang menjalani LDR, mengapa tidak mencoba salah satunya? Kali aja cocok, kan, ya?

Recommended untuk pencari bacaan yang ringan, manis, dan habis sekali duduk.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Terima kasih reviewnya, Mbak Ulfa...

    Senang sekali ada yang baca dan suka tulisan saya &[128525];

    BalasHapus