“SIM-nya masih aktif nggak? Coba dicek, jangan sampai harus membuat baru,” kata suami saya suatu hari.
“Masih,
pas buatnya kan bulan Sembilan,” jawab saya. Saya ingat membuat SIM C pada
bulan September 2019 dan SIM A pada bulan Desember 2020. Tentu saja masih ada
waktu untuk perpanjang.
KTP adalah syarat utama untuk pembuatan SIM [Photo: iStock/Habibi Alisyahbana] |
Saya
tidak mengecek SIM C, tapi SIM A saya baru mati pada bulan Desember 2021. Satu
hari setelah ulang tahun saya, kaget dan paniknya luar biasa saat menyadari SIM
C sudah mati satu hari. Tangan saya auto mencari informasi tentang perpanjangan
SIM di Google.
Di
sana tertulis dengan jelas bahwa SIM yang sudah mati tidak bisa diperpanjang,
tapi terhitung membuat baru. Duh, memikirkan tesnya ini saya langsung ugh!
Sebalnya nggak terbilang. Namun kabar gembiranya SIM sekarang bisa dibuat
dimana saja selama masih di Aceh dan KTP Aceh.
Tahun
2020 saya ingat membuat SIM di Aceh Tengah dengan KTP Aceh Besar. Saat membuat
SIM C di Aceh Barat saya juga menggunakan KTP Aceh Besar. Akhirnya saya
mendatangi kantor pembuatan SIM di Meulaboh yang lokasinya di tepi laut. Berharap
ada ‘kebaikan’ bisa diperpanjang.
“Buat
baru, syarat fotokopi KTP dan KTP asli,” begitu saja jawabannya. Orang-orang
yang membuat SIM sedang mengantri panjang. Tidak pelayanan istimewa. Karena
tidak punya fotokopi KTP saya keluar dari kantor pembuatan SIM dan mencari tempat
fotokopi.
Tempat
fotokopi terdekat tidak terdeteksi oleh pemantauan saya. Akhirnya saya pergi ke
pusat kota, jauh dari kantor SIM khusus untuk fotokopi. Setelah menyelesaikan
proses fotokopi, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Pelayanan akan
segera ditutup. Saya memilih ngadem dan cuci mata di DIY sampai berubah pikiran
membuat SIM. Akhirnya saya memutuskan membuat SIM di Aceh Besar.
Syarat
Pembuatan SIM
Syarat
pembuatan dimana-mana sama saja. Jika mengecek di beberapa pencarian dan tautan
yang ada, syaratnya hanya empat:
1.
KTP Asli
2.
Fotokopi KTP
3.
Surat keterangan dokter
sehat jasmani
4.
Surat keterangan sehat
rohani (psikologi)
Saya
membuat surat keterangan sehat jasmani di Klinik Cempaka Lima Banda Aceh dengan
administrasi Rp 20 ribu saja. Meski faskes saya di sini, tapi untuk pembuatan
surat keterangan sehat tidak ditanggung BPJS, ya. Keluarkan dari kocek sendiri.
Untuk
keterangan sehat rohani, pihak klinik menyarankan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
karena mereka belum memfasilitasi untuk ini. Akhirnya saya ke Rumah Sakit
Meuraxa. Sayangnya, hari keempat Idul Adha di Aceh, semua aktivitas publik
masih lumpuh. Jadi, pelayanan membuat surat tidak ada.
Sambil
pulang ke rumah di seputaran kecamatan Indrapuri, kami singgah di kantor
pembuatan SIM Aceh Besar yang terletak di tengah persawahan. Hari ini lumayan
sepi karena masih lebaran. Niat awalnya hanya mengecek apakah kantor buka
sekalian mengecek syarat pembuatan SIM baru. Beruntung, saya dilayani dengan
surat minus satu.
Alur
Pembuatan SIM
Pembuatan SIM baru dengan status sudah pernah
punya SIM sebelumnya nggak seribet yang saya bayangkan, kok. Prosesnya gampang
dan nggak banyak drama seperti cerita orang-orang. Mungkin juga karena suasana
lebaran atau pelayanannya memang bagus.
1.
Registrasi di Hall
Utama
Posisi
pengaturan ruangan kantor pembuatan SIM di Aceh Barat dan Aceh Besar sama. Jadi
begitu masuk, kita langsung diarahkan ke ruang tunggu yang luas penuh kursi.
Kalau punya anak, ada pojok bermain anak yang penuh dengan bola dan mainan.
Anak bisa bermain sepuasnya di depan loket sebelah kanan.
Ada
beberapa loket yang tersedia di kantor itu. Tiap loket dibatasi dengan kaca
tebal dengan bolong bagian bawah untuk memasukkan tangan. Langsung ngomong saja
ke petugas kalau kita mau buat SIM, ntar mereka akan menjelaskan prosedur dan syarat
atau apapun yang dianggap perlu.
Di
sini kita mendaftarkan diri dengan menujukkan semua syarat, lalu mengisi
formulir sesuai dengan SIM yang kita ajukan. Setelah berkas diverifikasi, saya
diarahkan ke ruang identifikasi.
2.
Identifikasi Berkas di Ruang
identifikasi
Di
ruang identifikasi, berkas diterima oleh petugas. Dicek kembali, lalu kalau
sudah cocok dengan syarat dipersilahkan untuk foto. Ada layar biru dengan
lambang satlantas tersedia di depan meja petugas. Pastikan nggak pakai kerudung
atau baju berwarna royal blue atau biru-biru gitu, ya. Ntar malah nggak
kelihatan. Akan lebih baik memakain pakaian yang warnanya berbenturan dengan
warna latar belakangnya.
Usai
foto, lanjut tanda tangan di pad yang sudah disediakan. Meskipun saat
membuat tanda tangan di layarnya rapi dan keren, hasil di SIM tanda tangannya
akan meleyot dan kurus seperti kurang makan itu tanda tangan. Kemudian rekam
sidik jari. Semua jari direkam.
Oh,
ya! Jangan berharap foto di SIM akan terliaht kece ala-ala foto model selfie di
Instagram. Seperti kata orang, foto di SIM itu nggak akan pernah kelihatan
bagus. Kecuali kalau buatnya online pakai aplikasi, kita bisa memilih
foto keren. Kekurangannya jaringan suka nggak stabil, ujung-ujungnya bakalan
menyerah buat ke kantor juga.
3.
Cetak dan Bayar SIM di
Ruang Produksi
Dari
ruang identifikasi langsung diarahkan ke ruang produksi. Di sini tempat
mencetak SIM. Prosesnya nggak lama. Setelah menerima SIM langsung bayar. Di
Aceh Besar, pembayaran langsung dilunaskan di ruang produksi. Sedangkan di Aceh
Barat dan Aceh Tengah pembayaran di loket saat pertama kali mendaftar.
Meskipun di pencarian Google harga penerbitan SIM C baru sekitar Rp 120 ribu, tapi ada beberapa kebijakan yang membuat harga penerbitannya lebih mahal. Walaupun sudah ikutan Computer Assisted Test (CAT) dengan nilai ambang batas 70, ya. Waktu saya membuat SIM C kali kedua tanpa tes dan minus surat psikologi harganya Rp 330 ribu.
Selanjutnya terserah kepada pilihan masing-masing. Apakah akan tetap membuat di kantor dengan ‘kebijakan khusus’ atau memilih jalur online dengan harga yang biasa. Think before you do. Demikian, semoga bermanfaat.
0 Komentar