Punya tumpukan buku baru meninggi, tapi masih suka baca buku lama di pustaka digital. Ada yang samaan dengan saya? Toss! Kalau ada yang sama berarti kita berada di perahu yang sama. Hahaha (sambil waka waka dance).
Sejak megunduh aplikasi ipusnas, memang akses ke buku dari penulis
favorit menjadi lebih mudah. Buku yang dulunya sulit saya dapatkan di perpusda
dan toko buku juga lebih mudah aksesnya. Salah satunya novel Agnes Jessica
tersedia banyak dengan berbagai judul di iPusnas. Dari seluruh novel Agnes Jessica,
Noda Tak Kasat Mata terbilang favorit saya.
[Photo: Andri Munazir] |
Komunisme dan
Romansa Anak Desa
Tema yang diangkat
dalam novel Noda Tak Kasat Mata sama
seperti kebanyakan novel Agnes Jessica lainnya. Kesenjangan status sosial, anak
kota anak desa, dan berhappy ending.
Istimewanya, Noda Tak Kasat Mata
menekankan fokus pada komunisme.
Bukan kisah komunis, tapi mahasiswa yang melakukan penelitian
tentang komunis. Si tokoh utama juga jatuh cinta pada salah satu keturunan
anggota partai komunis di masanya.
Tema tentang komunis dan keluarganya atau sejenisnya memang
mulai diangkat lagi belakangan. Mulai dibesar-besarkan menjadi berbagai sudut
pandang dan kisah, tapi novel ini ditulis lebih dari sepuluh tahunan lalu. Saat
itu isu komunisme sudah mulai meredup.
Dalam Noda Tak Kasat
Mata, Agnes Jessica tidak menciptakan banyak karakter dalam novelnya. Hanya
beberapa karakter kuat yang mengurai dan mengaduk konflik saja.
Sarah, mahasiswa dari kota yang menumpang di rumah warga.
Kebetulan anak gadisnya ini jatuh cinta setengah mati pada calon nara sumber
Sarah.
Surya, nara sumber utama Sarah yang awalnya sangat tidak
senang dengan kehadiran Sarah di desa mereka. Selain Sarah anak kota, dia
beranggapan kedatangan Sarah hanya memperkeruh suasana saja. Ternyata dia malah
jatuh cinta pada Sarah. Berawal dari pertolongan kecil yang tidak dia ketahui
bagaimana menolak sampai melibatkan hati menjadi kisah merah jambu.
Intrik dan kesan paling mendalam justru muncul dari tokoh
pendukung cerita. Kisah cinta Dewi dan Arif yang tidak direstui oleh kedua ortu
mereka. Dewi,
kakak kandung Surya yang bisu tiba-tiba sejak menonton ayah mereka dibantai di
kebun tebu ketika usia 4 tahun. Sampai dewasa dia bisu. Dewi juga tidak
merestui hubungan Sarah dan Surya.
Arif, kekasih dan orang yang disukai oleh Dewi diduga menjadi
salah satu bagian dari pembantai keluarga Surya. Ayah Arif lah pelaku
pembantaian ayah Dewi dan Surya. Padahal bukan ayah mereka palakunya.
Konflik yang dibangun oleh Agnes Jessica memang sudah tertebak.
Pasti ada kisah kenalan dengan cara yang unik, tumbuh rasa benci yang tumbuh
menjadi cinta, ada lelaki berandalan yang mencoba menodai, kemudian jatuh cinta
dengan lelaki utama karena pertolongannya.
Plot Nada Tak Kasat Mata standar sekali. Begitu pun dengan kisah Sarah dan Surya.
Hal yang membuat novel ini istimewa adalah karena Surya dan Sarah bertemu untuk
pertama kalinya ketika kecelakaan tak sengaja yang membuat Surya rugi besar.
Meski bagi sebagian orang pembaca ini juga menunjukkan plot mainstream dalam cerita sinetron. Konflik muncul dan terasa sekali khas tulisan Agnes
Jessica saat Surya dan Sarah terlarut perasaan yang mereka tidak yakin itu
cinta. Sementara teman Sarah tempat ia menumpang mengintip adegan romantis yang
terjadi. Padahal teman Sarah yang mengintip adalah orang yang menolongnya
memberi tumpangan. Sarah dituduh menikung teman yang menolong dengan memberi
tumpangan.
Sisi romantis yang ditampilkan jauh lebih dominan
dibandingkan dengan sisi sejarah. Jadi, novel ini lebih tepat disebut sebagai Romance Young Adult dibandingkan historical romance.
Amanat Noda Tak Kasat
Mata
Beberapa hal yang saya catat sebagai amanat dalam novel Noda Tak Kasat Mata adalah sebagai
berikut:
😎 Cek dan ricek kebenaran suatu berita sebelum membuat penghakiman.
😎 Cinta tidak bisa dipaksakan dengan melihat fisik atau kondisi dari luar saja. Cinta harus seimbang antara kekuatan dari dalam jiwa dan luar jiwa.
😎 Setiap orang memiliki masa lalu kelam dan berhak memperbaiki nasibnya di masa depan.
😎 Jodoh tidak akan lari kemana. Takkan lari gunung dikejar.
0 Komentar