Move Like Jagger: Cinta Satu Malam di Hong Kong

Judul Buku: Move Like Jagger • Penulis: Christian Simamora • Penerbit: Twigora (Jakarta, 2018) • Tebal: x+366 halaman • ISBN: 978-602-534-461-9

--o0o--

Menilik ilustrasi covernya yang menampilkan wajah cowok bule, tentu saja novel ini mengingatkan kita pada romance impor. Terkadang juga menampilkan kisah erotis tokoh utamanya. Hmm, kekhawatiran saya juga muncul saat pertama kali melihat gambar lelaki bertelanjang dada di novel ini. Seberapa jauh novel ini memainkan peran ayang-ayangan dalam makna kiri?

Mengingat judul novel ini seperti judul lagu, saya jadi berpikir positif. Bisa saja kisah tentang seorang wanita yang berperan sebagai seorang penari. Tidak ada yang tidak mungkin, kan? Apalagi sebagai penulis yang namanya sering muncul sebagai penulis dan editor di penerbit Gagas Media, Christian Simamora suka memberi kejutan tak terduga.

Move Like Jagger karya Christian Simamora
[Photo: ig @oliverial_]


Blurb Move Like Jagger

Yang Bella tahu tentang Jagger Sudarso:

🍑 Nggak bisa diajak ngobrol basa basi.

🍑 Nggak sudi diganggu karena lagi baca buku -euh, David Baldacci itu penulis novel apaan sih?

🍑 Nggak ada angin, nggak ada hujan, malah disangka suami Bella!

Perjalanan kali ini benar-benar apes. Nggak hanya penerbangannya dialihkan dan membuat Bella harus menginap semalam di Hong Kong. Eh, malah dituduh sudah menikah! Bisa-bisanya, hanya kareba bernama belakang sama-dan kebetulan duduk bersebelahan di pesawat-dia dan cowok judes itu dikira pasangan suami istri. Memang sih, dengan cepat mereka mengatasi kesalahpahaman itu, tetapi tetap saja harus berbagi kamar yang sama.

Awalnya, karena sama-sama butuh beritirahat di tempat tidur yang nyaman, Bella mencoba untuk sedikit lebih akrab dengan Jagger. Dia juga tak keberatan ditemanu ngemil di minimarket sebelah hotel. Tapi, tak disangka-sangka, Bella bisa lebih dari sekedar bertoleransi dengan cowok itu. Malah, malam itu berakhir dengan lebih dari sekedar ciuman persahabatan di pipu.

Meski begitu, Bella tahu diru. Kedekatan ini nggak lebih dari sekedar pengalaman menarik dalam perjalanan , bukan bab pertama cerita cinta baru. Semuanya otomatis berakhir ketika mereka menginjakkan kaki di Indonesia.

Harusnya sih gitu ya.

Tapi kenapa kemudian Bella malah jadi plus one di pernikahan abang Jagger?

Kamar di Hong Kong

Hong Kong, pesawat, dan cowok ganteng. Terjebak di kamar yang sama hanya karena kesamaan nama belakang. Memang hal ini bisa terjadi kepada siapa saja, tapi untuk dua manusia yang berpikiran ruwet ceritanya justru berbeda. Apalagi kalau sudah melibatkan urusan hati. Well, apa yang kalian bayangkan akan terjadi?

Berbicara tentang masa lalu. Keduanya punya cela. Bella Sudarso, cewek yang memiliki masa lalu nyaris tidak terdeteksi harus menghadapi kenyataan dengan melihat cowok tampan sepanjang malam. Cewek normal mana yang tidak hilang kewarasannya jika terjebak di situasi ini.

Kamar tidur selalu menjadi pengalih situasi dalam suasana
apapun.
[Photo: Pexels]


Jagger Sudarso, cowok tampan yang terpaksa harus pulang ke Jakarta demi menghadiri pernikahan abangnya dengan mantan kekasihnya. Eum, tepatnya kekasih yang ditikung oleh abangnya sendiri. miris dan menyakitkan, tapi keberadaan Bella justru membuat dia sedikit terlihat waras berhadapan dengan orang manusia tega di hidupnya.

Tema yang menarik dan lumayan relate dengan kehidupan nyata, bukan? Meskipun hal seperti ini bukan hal aneh terjadi di dunia percintaan yang mengedepankan long distance relationship (LDR) sebagai masalah. Hal-hal temeh seperti mengedepankan logika, perasaan, dan etika kerap dikesampingkan asal bahagia milik diri sendiri menjadi nyata.

Saat keduanya bertemu, Bella maupun Jagger seperti tersedot dalam pesona masing-masing. Sampai obrolan receh yang menyakitkan membawa mereka ke one night stand. Mereka sama-sama tersakiti dan butuh pelampiasan. Melihat satu sama lain, mereka seperti bertemu orang yang bisa mengerti meski hanya sebentar. Satu malam saja.

Cukup sampai di sini? Tidak. Karena ternyata masalah lain membawa mereka ke masalah baru yang lainnya pula. Mereka sama-sama tidak bisa menghindari masalah yang selama ini dianggap sepele, tapi sebenarnya ibarat duri dalam daging.

Tema Dewasa dengan Karakter Menarik

Meski one night stand terasa tema mainstream, sebenarnya pemilihan tema ini dikemas dengan gaya yang menarik. Karakter dan penggunaan narasinya memikat pembaca. Christian Simamora seperti biasa berhasil menghipnotis saya menjalani kisah hidup Bella dan Jag dengan manis melalui Move Like Jagger. Setiap pertemuan dan pergantian setting juga menciptakan debar. Setiap pertemuan dan perbincangan mereka membuka sudut pandang baru sebagai wanita dewasa.

Eits, sampai di sini paham, kan? Novel ini bukan untuk konsumsi di bawah umur, ya. Jika nekat membaca, saya yakin ada serentetan dampak negatif dari sisi psikologis dan pikiran yang mengacau. Hanya untuk 21+ dan sangat disarankan pembaca bijak memahami alur dan tiap detil penceritaannya. Babang Simamora terlalu detil mendeskripsikan tiap adegan, sehingga sebagai pembaca saya tidak berani menanggung akibat yang ditimbulkan dari efek samping membaca novel ini.

Bukan Novel Traveling

Meskipun berlatar di Hong Kong dan Jakarta, tapi ini bukan novel traveling atau penulis sengaja menulis detil tempat seolah kita dibawa jalan-jalan. Tidak ada tempat-tempat touristy yang disinggung oleh penulis untuk menunjukkan setting tempat. Penulis lebih fokus pada situasi dan tempat tunggal yang monoton. Sayangnya, ceritanya justru tidak monoton. Pembaca bisa merasakan vibe kamar hotel yang membangun chemistry Bella dan Jagger.

Hong Kong sebagai salah satu kota dengan tujuan destinasi
wisata orang Indonesia.
[Photo: Pexels]

Saya suka cara Christian Simamora memilih lokasi dan nama-nama tertentu di sini. Caranya menyamarkan produk sangat cerdas dan masuk akal, sehingga tidak mempromosikan produk atau perusahaan tertentu. Tidak juga membuat pembaca bingung karena bisa langsung membayangkan produk apa yang dimaksud oleh penulis dalam Move Like Jagger.

Sebut saja seperti ketika mereka terjebak di Hong Kong, penulis lebih banyak bercerita mereka ngobrol daripada menjelajahi Hong Kong seperti kebanyakan penulis lainnya memainkan tugasnya sebagai pengatur cerita.

Kekuatan Cerita, Kekuatan Tokoh Cerita

Tokoh dalam novel Move Like Jagger memiliki sisi yang kuat dengan deskripsi luar biasa. Omg! Saya seperti menonton film hollywood ketika membaca beberapa halaman erotis di halaman ini. Sungguh, novel ini tidak direkomendasikan untuk pembaca di bawah umur dan sedang menjaga diri dari segala kejahatan mata di dunia. Bagian ini, jangan dibaca bagi yang tidak kuat iman dan belum menikah.

Dilihat dari sudut penceritaan dan kekuatan penokohan, bagian ini bukan sekedar tempelan untuk menunjukkan sisi ‘lendir’ Move Like Jagger. Setiap adegan yang yang digambarkan menunjukkan sebab akibat dari konflik yang dibangun oleh penulis.

Bagian menarik lainnya adalah ketika Bella membuat mantan Jagger yang sedang bersanding dengan abangnya di pelaminan. Saya suka bagian ini. saat membaca bagian ini, saya tertawa ngakak. Terkadang orang yang tidak kita sangka bisa membuat kejutan yang membahagiakan.

Sebagai tokoh utama, cerita juga berporos lebih dominan pada keduanya. Saya suka model penceritaan seperti ini. Berasa lebih dekat dengan kedua tokoh dan ikut merasakan emosi meledak-ledak saat konflik dimainkan oleh penulis. Perpindahan POV lebih terasa.

Jelang penutup bab, emosi saya dimainkan oleh kisah masa lalu Bella yang undetected pada awalnya. Bella tampak seperti orang yang amat menikmati hidup dan slow menghadapi masalah. Akan tetapi, Bella menyimpan luka yang begitu dalam dari masa lalunya. Hanya dengan membaca novel ini, pembaca bisa langsung merasakan bagaimana dalamnya luka dirasakan oleh Bella.

Penulisan Judul Bab yang Unik

Judul tiap bab sangat menarik. Terutama pada bab tiga, pembaca dibuat menebak-nebak duluan dengan mengisi kemungkinan sebelum memasuki cerita sesungguhnya. Termasuk tiap bab yang diawali dengan quiz ala majalah-majalah remaja zaman media cetak masih berjaya.

Amanat dari Move Like Jagger

Sepanjang membaca novel ini, kita seperti dibawa pada kamar-kamar berisi masalah dan diberi petunjuk untuk menyelesaikannya. Ada banyak amanat yang saya dapatkan dari Move Like Jagger. Beberapa di antaranya adalah:

🍑 Teori LDR tidak akan pernah sukses jika satu sama lain tidak saling menjaga diri.

🍑 Satu-satunya cara mengembalikan hati yang terluka dengan membiarkan hati mencari pengobat luka itu sendiri. Hati yang juga terluka.

🍑 Memaafkan adalah cara paling mudah untuk mengobati diri sendiri. Meskipun prakteknya tidak semudah teori-teori itu.

🍑 Sebuah hubungan perlu dinikmati sebagaimana wajarnya. Bukan seperti apa maunya.

Posting Komentar

0 Komentar