For Your Heart Only: Bertahan Untuk Setia

 Judul Buku: For Your Heart Only • Penulis: Reina W • Penerbit: Benito Publisher (2021) • Tebal: 159 hal • ISBN: 978-623-5593-79-1

--o0o--

 

"Jangan pergi tidur dalam keadaan marah. Jika ada masalah, bicarakan dahulu. Lakukan pillow talk. Jangan pula tidur saling memunggungi." (Hal. 27)

--o0o--

 

Menatap ilustrasi buku ini mengingatkan saya pada lukisan abstrak Van Gogh, meskipun gambarnya sama sekali berbeda. Namun ada satu alasan yang membuat saya terpikir apa yang terjadi di dalam buku ini sebelum saya masuk dalam alur yang ditulis oleh Reina W. Kehidupan pernikahan sama abstraknya dengan lukisan Van Gogh jika dilihat oleh orang awam.

For Your Heart Only
[Photo: Bookstagram Oliverial]

Pernikahan pun sama. Di mata orang terlihat begitu indah atau suram. Hanya yang melukisnya yang paham tujuan dan warna pernikahannya sendiri.

Gelombang Dalam Pernikahan

Pernikahan dan dunia sosial yang mempengaruhi menggambarkan dunia pernikahan Alina dan Daru. Mereka pernah bertengkar sampai pisah rumah, lalu berbaikan dan instropeksi dulu. Keduanya saling mengisi kekurangan satu sama lain. Namun, jalan menuju kebahagiaan keduanya juga tidak semudah di serial TV. Alina yang sedang berjuang untuk hamil harus merelakan pekerjaannya sebagai editor di sebuah penerbit. Daru yang tidak suka Alina bekerja terlalu lelah juga harus sabar menunggu istrinya resign.

Selama proses itu ada Rinta yang tiba-tiba muncul di kantor dan dekat dengan Restu, bosnya. Ada sahabatnya yang selalu menjadi tempat berbagi Alina, tapi penuh rahasia. Ada Restu yang terang-terangan masih memperjuangkan Alina menjadi miliknya.

Kisah di novel ini manis, tapi nggak bikin neg. Penggambarannya deskripstif, sehingga dengan mudah pembaca memebedakan antara satu tokoh dengan tokoh lain. Konflik yang diangkat sederhana, tapi bermakna. Di era persahabatan sedang dipuja, penulis menunjukkan bahwa kepercayaan perlu dipertanyakan. Kesetiaan perlu penilaian ulang.

Kisah Manis Tanpa Konflik Berat

Kisah Alina cukup menarik dan recommended untuk pembaca novel sekali duduk, tidak bertele-tele, tapi menghibur dan memberi amanat. Sebagai pembaca yang menyenangi dunia romansa, tapi mulai merasa tidak cocok dengan kisah cinta terlalu sweet. Novel ini sangat cocok buat saya yang to the point. Banyak nasihat berumah tangga dan menjalani kehidupan pernikahan disampaikan tanpa menggurui.


Lukisan abstrak Starry Night karya Vincent Van Gogh
[Photo: Wall Here]


Sabahat (Juga) Maut

Kalau sekarang sedang dihebohkan dengan kisah Ipar Adalah Maut. Sahabat juga nggak kalah mautnya dari sahabat. Bagaimana tidak, sedikit pun kita tidak tertebak dengan plot twist yang dibuat oleh penulis. Sepanjang membaca cerita ini, saya menebak-nebak, apa sih maunya si anak magang ini. Kok kayaknya gila banget untuk menyingkirkan Alina.

Belum lagi semua bukti yang diarahkan oleh sahabat Alina tentang Rinta. Pas banget! Saya malah berpikir kalau Rinta ini masih bocah tapi jahat banget. Kalau naksir ya naksir saja, kenapa harus memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang jahat banget. Lagipula perasan tidak bisa dipaksakan. Kalau dia menyukai Alina, tidak akan berpindah hati juga ke Alina.

Ternyata kejutan justru tiba di ending. Alina dan Rinta sama sekali bukan musuh meskipun sifatnya nyebelin. Rinta begitu nyebelin karena tidak punya etika dalam ranah privasi Alina. Sayangnya, Alina tidak menyadari kalau sahabatnya adalah maut yang selama ini mengincar Alina.

Di sinilah posisi penulis ingin mengingatkan pembaca bahwa semua badai sebenarnya dating dari orang terdekat kita. Bisa saja dari orang yang paling kita percaya. Hmm, klasik banget, ya. Tapi kok bisa benar banget juga kondisinya begitu.

Posting Komentar

0 Komentar