Turun ranjang, istilah ini bisa dikatakan nggak asing di perbincangan masyarakat Indonesia. Apalagi jika ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang masih memegang aturan jika hubungan keluarga akan lebih baik daripada memulai kehidupan dengan orang lain. Meskipun di dalam kehidupan modern agak terlihat aneh, tetapi bukan berarti hal-hal seperti ini tidak ada.
Belakangan
kisah turun ranjang juga sempat menciut ke permukaan sempat viral di tiktok. Rafida
Sonia, perempuan yang dinikahi oleh abang iparnya setelah kakak kandungnya
meninggal dunia pada tahun 2021. Terlihat luar biasa di kelangan netizen,
sebenarnya masih banyak lingkungan sosial kita yang menyaksikan berbagai kisah
turun ranjang dengan berbagai alasan.
[Photo: Pexels] |
Istilah
turun ranjang diberikan kepada seorang lelaki yang menikah dengan adik ipar. Ada
juga istilah naik ranjang, yaitu apabila seorang kakak perempuan menikahi
mantan suami adiknya. By the way, istilah
naik turun ranjang ini juga ada di Aceh dengan sebutan gantoe tika (menukar tikar), lho.
Apa
yang menarik dari turun ranjang? Novel yang terbit di Cabaca dan ditulis oleh Belladonna
Tossici. Inilah yang menarik. Seolah menjawab pertanyaan netizen tentang
pasangan turun ranjang di tiktok ini, kita bertemu dengan pasangan Kan dan
Satria dalam novel Turun Ranjang.
Awal
mula saya tertarik membaca novel ini justru bukan karena video turun ranjang
yang viral itu. saya justru tertarik karena penulisnya saya kenal, karyanya
sering saya baca, dan novelnya sudah tamat. Maklumlah, saya bukan tim novel on going yang rela menunggu setiap
minggu untuk menjadi pembaca pertama. Saya tidak kuat menanggung penasaran
ketika penulis menyisipkan pertanyaan besar di akhir bab.
Turun Ranjang
berfokus pada kisah Kana, adik ipar Satria yang sudah sangat dekat dengan
keponakannya. Sayangnya, pada sebuah kecelakaan Kemala (Kakak Kana) meninggal
dunia. Ibu Kemala dan Kana tidak rela cucunya kehilagan kasih sayang sang ibu,
apalagi melihat Satria yang gila kerja dan hampir tidak punya waktu untuk
keluarga.
Orang
tua Kemala dan Kana meminta Satria untuk menikah dengan Kana, adik ipar Satria
yang sama sekali tidak menarik dibandingkan kakaknya. Satria menerima Kana
sebagai istrinya, sayangnya setelah menikah perlakuan Satria yang sebelumnya
dingin kepada Kana juga tidak berubah lebih baik. Malahan Kana melewatkan malam
pertama yang indah dibayangkan seperti di novel-novel Harlequin.
Selama
menjalani peran sebagai istri Satria, Kana berusaha semaksimal mungkin
melakukan yang terbaik. Sial memang si Kana ini, dia tetap diperlakukan dingin
oleh Satria. Setiap melakukan ‘itu’ pun yang diteriaki oleh Satria adalah nama
Kemala. Mana foto pernikahan Satria dan Kemala juga tidak diturunkan pula dari
dinding. Menyebalkan sekali bukan? Turun ranjang tapi tidak turunkan foto
pernikahan.
Kenyataan
pahit yang dihadapi oleh Kana sebagai istri Satria, adik kandung Kemala, dan
tante Lionel justru ada rahasia besar tentang kehidupan pernikahan kakaknya.
Kemala tidak sebaik yang dibayangkan. Kemala tidak sesempurna kelihatannya. Kemala
juga pengkhianat untuk Kana dan Satria. Kenapa?
Wah,
bagian ini benar-benar membuat gregetan yang membaca. Terutama ketika satu
persatu rahasia terkuak dengan cara tak biasa. Malahan terlalu berisiko untuk
melanjutkan membaca dengan hati yang aman-aman saja. Bayangkan, di saat Kana
menemukan bukti bahwa Lionel bukan anak kandung Kemala dan Satria justru di
saat yang sama pula Lionel mengalami luka bakar karena ledakan gas.
Begh!
Sungguh turun ranjang ini sangat menyebalkan ketika hubungan Kana dan Satria
sedang pelik. Apalagi saat Kana ingin membuktikan bahwa selingkuhan Kemala itu
benar-benar melakukan dosa pengkhianatannya. Satria malah berinisiatif
menceraikannya. Lucunya Kana justru merengek tidak mau diceraikan. Benci tapi
cinta, Kana ini karakter yang sedikit menyebalkan dengan segala yang dia
lakukan dan bersikap terhadap Satria.
Bagusnya
Satria mau mendengarkan orang tua. Keduanya pergi berbulan madu untuk
intropeksi pernikahan mereka. Setelah bulan madu yang melahirkan berbagai
kejujuran dan kisah dari Satria, semuanya memang baik-baik saja. Mereka juga
menemukan kesamaan pada diri satu sama lain.
Nilai
positifnya, novel ini nggak melulu mendeskripsikan ‘mantap-mantap’ karena
gambar sampulnya memang pasangan lagi tiduran di bawah selimut. Lebih dari itu,
turun ranjang menekankan tentang hubungan pernikahan dengan ipar nggak melulu
baik di awal. Pernikahan yang kacau karena dipicu oleh ketidakterbukaan
pasangan dalam memahami pasangannya. Baik menurut kita belum tentu baik untuk
pasangan, lho.
Turun Ranjang Menurut
Islam
Turun Ranjang memang
tidak menggambarkan pasangan yang beragama Islam. Dari beberapa deskripsi yang
ditulis oleh penulis, Turun Ranjang
bercerita pasangan dengan keyakinan Katolik. Bagaimana dengan Islam? Dalam
ajaran Islam, turun ranjang diperbolehkan, kok.
Ust.
Khalid Basalamah mengatakan boleh mengambil keputusan dan praktik turun ranjang
selama istrinya sudah meninggal dunia. Maka sang suami boleh menikahi adik istri.
Apalagi jika mereka memiliki anak, maka anak tersebut akan tercurahkan kasih
sayang dari tantenya lebih baik.
Pada
masa khalifah, Usman Bin Affan juga menikahi adik dari Ruqayyah Ummu Kalsum. Itu
terjadi setelah Ruqayyah Ummu Kalsum meninggal dunia. Jadi, bukan poligami, ya.
hukum turun ranjang dan poligami itu berbeda.
Dari
novel Turun Ranjang ini saya belajar
banyak hal, terutama soal kehidupan menjadi istri pengganti dari suami kakak
yang sudah meninggal dunia. Secara pribadi saya menyimpulkan turun ranjang ini
bukan ide yang bagus untuk dilakukan. Apalagi jika lingkungan yang sudah akrab
dengan sang kakak mulai membanding-bandingkan. Duh, amsyong!
2 Komentar
Kok aku jadi kasian ya sama Kana. Pasti sedih banget sang suami masih inget2 almarhumah kakaknya. Memang kayaknya sebaiknya nggak usah deh turun ranjang ini kalau tidak ada keperluan yang mendesak daripada makan hati terus.
BalasHapusIya, benar banget. Kana tersiksa banget. Mana foto pernikahan kakaknya dan suaminya nggak diturunin. Tiap 'nyiksa' Kana, pasti suaminya ngelihat itu foto. Turun ranjang memang terlihat baik, di sisi lain sangat banyak merugikan psikologi sang adik.
Hapus