Timphan dibuat dengan cara dikusus. [Photo: Search By Google] |
Di masa kecil, bertamu ke rumah tetangga Aceh saat lebaran seringkali disajikan sepiring
timphan. Ini bukanlah hal yang aneh dan hampir terjadi di setiap rumah yang dikunjungi. Kami sudah biasa menikmati timphan dengan berbagai rasa dan varian. Di
rumah sendiri pun selalu ada satu sangku timphan yang dibuat oleh Mamak pada
malam lebaran. Kami membuatnya beramai-ramai, sambil tertawa, sambil
menceritakan banyak hal. Kami juga tidak enggan makan timphan di rumah orang
karena rasanya berbeda-beda. Bahkan kami sudah menargetkan rumah mana yang akan
kami habiskan timphannya.
Mamak
saya membuat berbagai macam timphan. Ada timphan labu, pisang, ketela, atau tepung
biasa. Favorit saya adalah timphan dengan isian skrikaya. Bahan kulitnya apa
saja asal isian srikaya, saya pasti sanggup menghabiskannya banyak sebagai
pengganti nasi.
Timphan
adalah kudapan khas Aceh yang dikukus. Untuk masa sekarag yang harga minyak
gorengnya mahal, tim kukus boleh bergembira dengan kudapan ini. Resep yang saya
bagikan di akhir juga bisa menjadi solusi untuk yang ingin menghemat sedikit
minyak goreng untuk membuat rempeyek udang sebagai kudapan sahabat menikmati
lontong.
Belakangan
tidak banyak keluarga Aceh yang membuat timphan sebagai kudapan utama di hari
raya. Selain berbicara soal waktu, banyak juga keluarga Aceh yang mulai
berhijrah dan meninggalkan satu persatu budayanya. Namun tidak ada yang perlu
dikhawatirkan sebenarnya, meski waktu tidak memungkinkan lagi untuk membuat
timphan, tapi semakin banyak juga generasi muda yang memutuskan belajar membuat
timphan sebagai sumber rezeki. Orderan timphan menjelang hari raya sudah pasti
membludak.
Berikut ini adalah resep membuat timphan yang bisa diikuti step by step. Ini adalah timphan pisang. Untuk pisang bisa diganti dengan ketela, labu, atau tepung saja, ya.
Resep Timphan Pisang
Bahan Kulit:
5
buah pisang raja, haluskan.
200
gram tepung ketan putih
Seperempat
sendoh teh garam
75
ml santan dari seperempat butir kelapa
Daun
pisang muda untuk membungkus
2
sendok makan minyak untuk olesan
Bahan isi:
2
butir telur
85
gram gula pasir
Setengah
sendok teh garam
Setengah
sendok tepung terigu protein sedang
75
ml santan dari ¼ butir kelapa
4
buah nangka, dipotong kotak-kotak kecil
125
gram kelapa parut kasar, sangrai
1
lembar daun pandan
Cara Membuat:
1.
Buat isian, kocok lepas telur, gula
pasir, dan garam. Masukkan tepung terigu, aduk rata. Tuang santan sedikit demi
sedikit, aduk rata.
2.
Tambahkan nangka, kelapa parut, dan
daun pandan. Aduk rata. Masak di atas di atas api kecil sambil diaduk sampai
matang dan kental. Sisihkan.
3.
Bikin adonan kulit, campur pisang
raja, tepung ketan putih, dan garam. Aduk rata. Tuang santan sedikit demi
sedikit sambil diuleni sampai licin.
4.
Ambil selembar daun pisang muda. Olesi
dengan minyak agak banyak. Taruh adonan kulit dan pipihkan. Beri isian, bentuk
lobjong dan pipih. Bungkus seperti pepes, sematkan ujugnya dengan tusuk gigi.
5.
Kukus timphan di atas api sedang 25
menit sampai matang.
Resep
timphan ini diambil dari buku ‘21 Resep
Kue Tradisional Kukus’ oleh Redaksi Saji Sedap. Semua bahannya sama persis,
tapi bisa juga dikurangi beberapa jika tidak suka atau tidak ada. Hmmm, benar-benar
kudapan favorit lebaran yang ramah kantong, ya. Khususnya di saat harga minyak
goreng-goreng balap-balapan sama body oil
untuk menjaga kelembapan kulit.
0 Komentar