[Ilustrasi: Ulfa Khairina] |
Kata siapa di era audio visual ini blog yang isinya tulisan sudah nggak laku? Laku, kok. Buktinya banyak sekali halaman blog itu tinggi pengunjung. Ini bukti kalau blog masih laku. Sekalipun isinya berupa travelog. Jadi, mau itu jalan-jalan sekalipun manusia juga nggak melulu bergantung dari video, ya.
Saya
sendiri lebih menyukai membaca blog daripada menonton vlog. Meskipun saya akui
untuk menikmati keseruan sebuah tempat atau kegiatan menonton video memang
seperti mewakilkan kita untuk berada di sana. Akan tetapi, untuk mendapatkan
informasi yang kita butuhkan kita harus menonton dengan teliti. Kalau butuh
info cepat, tidak bisa diharapkan banyak dari vlog. Detilnya akan terlewat.
Blog bisa dan detilnya bisa kita dapat meskipun udah jumping-jumping ke paragraf yang dianggap penting saja. Inilah
salah satu alasan mengapa blog masih laku.
Travelog
atau catatan perjalanan merupakan bentuk dokumentasi perjalanan dalam bentuk
tulisan. Ini nih yang paling dekat dengan blog. Isinya adalah catatan
perjalanan baik berupa pengalamannya, hal-hal yang dianggap penting untuk
dibagi, dan detil-detil dalam sebuah perjalanan berdasarkan pengalaman pribadi
penulisnya. Di dunia blogging banyak sekali blogger dengan konten berisi
perjalanan. Di antara mereka juga cukup populer sampai kisahnya diangkat ke
film.
Biasanya
saya selalu menyempatkan diri untuk membaca satu travelog sebelum tidur.
Lumayan untuk mengisi waktu sambil blogwalking.
Blogwalking sendiri memiliki manfaat untuk mengembangkan diksi dan gaya
naratif dalam ngeblog. Jadi, untuk memulai karir sebagai blogger, menjadi blogwalker adalah keharusan. Berikut ini
adalah tujuh rekomendasi travel blogger yang kerap saya singgahi setiap
perjalanan dari blog ke blog.
Karyanya
sudah banyak yang dibukukan dan difilmkan juga dengan tokoh utama Maudy Ayunda.
Nama ini tentu tidak asing bagi jagat hiburan Indonesia. Sensasi positif yang
ditimbulkan sangat lumayan positif, kan? Nah, Maudy Ayunda yang memerankan Trinity, seolah
travel blogger dan karir jalan-jalannya.
Trinity dan karyanya yang sudah dibukukan. [Photo: Search By Google] |
Bisa
dikatakan, ini adalah travel blogger pertama yang membuat saya jatuh cinta dan
menyadari kalau konten yang saya tulis ini punya nilai lebih. Cerita-ceritanya
sangat dekat dengan keseharian para pelancong. Seperti masalah jalan-jalan
dengan artis dan outfit-nya dirusak.
Belum lagi perjalanan horornya, semuanya seru-seru. Blog ini pula yang membuka
wawasan bahwa jalan-jalan itu nggak harus mahal. Menjadi travel blogger itu
nggak mesti jalan-jalan keluar melulu. Bahkan menulis apa yang ada di sekitar
kita juga memiliki nilai wisata bagi pembacanya.
Saya
suka salah baca dengan javamanik, tapi ini dua maksud yang berbeda. Javamilk
adalah nama sebuah blog yang dikelola oleh Alisanta. Isinya tentang perjalanan
ke Eropa dan Jepang. Jepang, lho. Salah satu negara impian yang ingin sekali
saya kunjungi tapi belum kesampaian. Padahal antara tahun 2013 sampai 2016, ke
Jepang tinggal nyeberang saja. Kalau sanggup, berenang juga bisa.
[Photo: Search By Google] |
Menurut
saya, Javamilk ini seperti travel
consultant. Isinya detil banget. Mulai membahas bagaimana cara pergi sampai
kalkulasi keuangan yang lengkap sekali. hal-hal seperti ini tidak begitu
dibahas detil oleh kebanyakan blog perjalanan. Apalagi untuk urusan Jepang dan
Eropa, mata uangnya nggak mainstream sekayak
USA atau Ausie yang pakai dolar dan tinggal cat cet cot langsung kebayang
angkanya berapa. Saat membaca Javamilk, terkadang saya harus menyiapkan catatan
di samping. Takut kalau-kalau ada informasi penting yang tidak bisa diingat,
tapi terlalu berharga untuk di-skip.
Namanya
sih seru. Travel mulu dikelol oleh seorang muslimah bernama Ananda Rasulia.
Isinya seru-seru, tentang perjalanan seperti kebanyakan blogger. Namun blog ini
memiliki keunikan dalam desainnya, termasuk pemilihan ilustrasi. Banyak sih
yang begini, tapi saya Cuma kecantol dengan travel mulu. Selain namanya yang ear catching juga pengaturannya yang sangat
ramah untuk blogwalker.
Kekuatan
travel mulu ada pada kekuatan foto dan tulisan. Sederhana dan tidak begitu
ribet. Pemilik blog seperti benar-benar ingin membagi pengalaman perjalanannya
kepada pembaca, bukan seberapa keren blog yang dia kelola itu terlihat. Hmm,
mungkin karena pengaruh blogger ini sebagai mantan reporter majalah HAI, ya.
Begitu
membaca judulnya, saya langsung tergelitik jempol untuk menyentuh link kata
‘pergi dulu’. Sepasang manusia beda ras langsung menyambut dengan perkenalan
dalam bahasa Inggris. Mereka adalah Adam dan Susan, si pemilik blog yang menjelajah
dunia setelah menikah pada tahun 2012 silam.
[Photo: Search By Google] |
Pergi
dulu seperti buku catatan yang memuat sesuatu dengan khusus, terorganisir, dan bahasa
yang digunakan juga ringan. To the point,
tidak terbelit-belit untuk menceritakan sesuatu. Dalam melakukan perjalanan
pun, mereka sangat menikmati dan berbaur dengan suatu tempat. Sehingga kita
bisa merasakan keterlibatan di dalam perjalanan mereka meski hanya membaca
pengalaman mereka saja. Pergi Dulu sangat menginspirasi untuk para pasangan
yang hobi jalan-jalan, tapi terkendala rutinitas. Banyak informasi yang didapat
dari blog ini sangat menginspirasi.
Apa
yang saya suka dari blog ini? Yep, gaya penulisannya! Persis seperti menulis
artikel. Profesional, informatif dan aktual. Baru membaca judulnya saja saya
sudah tertarik untuk masuk menyelami isinya. Sesederhana itu cara Sutiknyo
mempengaruhi para pembaca. Sutiknyo adalah pemilik blog bernama Lost Packer ini.
[Photo: Search By Google] |
Tulisannya
kebanyakan pengalaman pribadi, tapi ditulis dengan sudut pandang human interest. Persis seperti menulis
feature perjalanan. Sangat direkomendasikan untuk mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Penulisan Feature, tapi bingung mau menulis apa. Menulis politik berat,
menulis wisata bingung dari mana. Sini, sini, kita punya Om Sutiknyo di Lost Packer.
Dari
namanya sudah tertebak sekali bagaimana gaya perjalanan yang dilakukan oleh
pemilik blog ini. tagline-nya cukup
mengigit, ‘a serious travel blog’.
Itu juga nggak sekedar tagline, Ariev Rahman si pemilik blog ini memang benar-benar
menggarap blognya dengan serius dan perjalanan yang dilakukan juga tidak
sekedar tempelan saja. Keduanya sejalan menciptakan a serious travel blog tentang perjalanannya.
[Photo: Search By Google] |
Judulnya
menggelitik dan nyentrik. Cocok dibaca di waktu senggang. Sekalian memberi
kisah di balik kasih. Gaya bertutur di blognya naratif. Sehingga sebagai
pembaca yang mungkin sengaja singgah saat blogwalking
atau tersesat tidak sengaja di sana seperti diajak ngobrol oleh blogger
yang satu ini.
solo women traveler, begitu
sebutan kerennya. Selain Trinity, tidak banyak traveler perempuan yang terlihat di dunia maya dan menghentikan
langkah saya saat melakukan blogwalking.
Jennifer Anandary bisa. Selaku sesama perempuan yang suka jalan, JA sudah
menawan hati saya untuk tetap mengintip rumah yang dia besarkan sepenuh hati
ini.
[Photo: Search By Google] |
blog JA berkonsep beauty and travel, selain catatan perjalanan atau rekomendasi berkaitan dengan hospitality dia juga mengulas beberapa produk beauty and fasion di blognya. Bagi perempuan, ini sangat membantu menentukan pilihan, kan? Sekali walking, langsung menemukan beberapa hal yang dicari.
Sebenarnya masih banyak sekali blog-blog yang worth it untuk dibahas. Berbagai macam niche dan karakter penulisannya. Membahas tentang isi blog, pemilik, dan temanya tidak akan habis-habis. Ketujuh blog tersebut adalah favorit saya ketika blogwalking, kamu punya blogger favorit yang berkaitan dengan traveling nggak? Atau kita sama? Bagikan favoritmu di kolom komentar, ya.
0 Komentar