SAYA BUKAN
penggemar film India. Tapi ketika seseorang merekomendasikan film India bagus
untuk ditonton, saya akan menontonnya. Raees termasuk bukan film rekomendasi
untuk ditonton. Saya mendownloadnya beberapa bulan lalu di Layar Kaca 21 dengan alasan film baru dan
diperankan oleh Shah Rukh Khan. Bukankah umumnya film yang diperankan oleh Shah
Rukh Khan (SRK) memang film bagus?
Raees, menguak dilema sosial, budaya, agama dan kriminalitas. [Photo: Google Search] |
Di ruang ini saya
tidak bermaksud mengkritisi atau membuat alasan atau apapun yang berkaitan ke
arah dunia intelektual. Film ini bukan film favorit yang akan Anda temukan
ulasannya di Redaksi Oliverial juga. Sekedar
gosip galau emak-emak beginner saja. Berhubung saya tonton dan menemukan
beberapa kebetulan yang membuat kuping meninggi beberapa senti dan kepala
membesar beberapa diameter.
Pertama menyalakan
dan memulai nonton, saya dikejutkan oleh kalimat pembuka dari penerjemah dengan
kata ‘diterjemahkan oleh: Para Pejuang Skripsi’. Kalimat ini langsung membuat
saya ngakak. Dasar mahasiswa! Kegalauan episode terakhir perkualiahan memang
mendorong seseorang lebih kreatif. Saya suka gaya mereka.
Serius!
Terjemahannya cukup
bagus. Bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimat bijak seperti umumnya film
Shah Rukh Khan juga muncul dengan makna yang dalam dan mudah dipahami. Salah
satunya ketika si Raees kecil nyaris disiksa oleh polisi karena menggagalkan
razia minuman keras illegal di salah satu kota di Gujarat.
Kalimatnya
sederhana saja, ketika ia mendengar dari seorang perempuan paruh baya dan dia
bertanya lagi pada ibunya yang dipanggil ammi. Raess bertanya, “Benarkah tidak
ada usaha yang kecil dan tidak ada kepercayaan yang melebihi bisnis?”
Sang Ibu menjawab,
“Benar. Selama ia tidak menyakiti orang lain.” Setelah mendengar kalimat itu,
ia menjadi seorang pebisnis yang cerdas dan pemberani seperti pejuang. Beberapa
kali ia lolos dari kepolisian. Dijerat oleh politikus dan segala hal yang
berkaitan dengan kejahatannya. Masyarakat kecil juga membelanya. Istri yang
cantik melindungi dan mendukungnya. Sahabat yang setia padanya. Segala hal.
Bahkan Raees
seperti tahu kejahatan juga mengincarnya kapan saja dan dimana saja. Saat
perayaan keagamaanpun, dia sedang diincar untuk dibunuh. Akhirnya dia tahu
siapa yang melatarbelakangi pembunuhan itu. Dia membunuh semua orang-orang yang
juga memberi jalan untuk dia berbuat kejahatan.
Tidak ada
kesempurnaan dalam hidup. Dan selamanya kejahatan tidak akan pernah tertutupi
dengan kebaikan yang sebanyak apapun yang menutupi kejahatan. Raees terciduk
dan dia ditembak oleh polisi Majmudar di akhir film. Akhir ini pula yang mengejutkan
saya. Bukan karena Raees mati dan tidak seperti film-film India lainnya. Anak
muda selalu selamat meskipun di ambang kematian. Tapi munculnya nama kota Banda
Aceh sebagai tempat si penerjemah menyelesaikan subtitle pada tanggal 25 Mei 2017. Lima hari setelah ulang tahun
saya.
Ternyata, semakin hari
semakin banyak anak-anak Aceh yang kreatif di tengah kegalauannya. Maju terus
pemuda Aceh di zaman millennial ini. Pemuda
Aceh memang mampu.
0 Komentar