BAGI PECINTA drama Korea, pasti tidak asing
dengan genre Sejarah yang mereka hasilkan. Beberapa drama yang berhasil merebut
posisi di hati penonton Indonesia juga menjadi buah bibir di negaranya. Seperti
drama The Moon that Embrace the Sun,
Queen of Seon Doek, The Painter of the Wind, dan sederet judul lainnya
dengan bintang papan atas.
Scarlet Heart, salah satu drakor bergenre sejarah yang sempat melejit pada tahun 2017. [Photo: Google Search] |
Belakangan ini saya
mulai menonton drama berjudul Scarlet
Heart. Bukan film baru (tahun 2017), tapi sudah ada di laptop saya drama
ini sejak tayang di SBS. Saya bukan fans drama Korea, bisa dikatakan begitu.
Namun ada kalanya saya memilih menonton drama untuk mencari insprasi dalam
menulis dan menyegarkan mata. Bukan rahasia lagi, kan?! Jika artis dan aktor
Korea Selatan itu bening-bening.
Saya suka alur
cerita 10 episode pertama yang penuh intrik, persaingan, cinta, dan
persahabatan. Memasuki episode 13, rasa bosan mulai mengetuk-ngetuk. Namanya
drama Korea, pasti membuat penontonnya bertahan untuk tidak berhenti menonton.
Virus ini pula menyerang saya sampai stadium empat.
Episode 16 adalah
episode paling lebay menurut saya. Terutama ketika Pangeran Jung mengakui pada
Seon Dok (istri Pangeran Eun) jika ia menyukai Heo Soo, tokoh utama perempuan
di drama ini. Setelah pembunuhan yang dilakukan oleh Pangeran Keempat (Wang So)
terhadap Eun atas permintaannya sendiri, Jung mulai menunjukkan perhatiannya
pada Heo Soo. Tidak tanggung-tanggung, dia juga menuruti apapun perkataan
kepala dayang istana ini.
Sementara Wang So
yang tergila-gila mencintai Wang So diputuskan oleh Wang So karena dianggap
tidak saling percaya. Khususnya ketika ia menyembunyikan Eun di Domiwon. Ia
putus asa, merasa bersalah karena terpaksa membunuh adiknya, dan tentu saja
kesal pada Heo Soo.
Layaknya sinteron
Indonesia, Heo Soo juga berubah menjadi perempuan yang mewek, menanti Wang So
terus dan mengemis cinta Wang So kembali. Ia bolak balik untuk memastikan
perasaan Wang So kepadanya.
Sementara Wang So
juga terlalu pintar menyembunyikan perasaannya di hadapan Heo Soo. Ketika ia
mengingat Heo Soo, selalu ada lintasan kenangan manis di antara mereka. Tidak
ada yang membuatnya merasa lebih baik daripada mengingat semua kenangan manis
itu. Ketika Heo Soo dalam keadaan bahaya pun, Wang So juga tidak menutup mata
untuk melindungi Heo Soo, meskipun dia harus mempertaruhkan nyawanya dari
kebrutalan raja yang dijabat oleh Pangeran Yo.
Lebay!
Itulah kesan yang
saya simpulkan dari episode ini. Pada episode yang sama, mereka kembali bersama
dan melewati malam ‘manis’ berdua. Di episode yang sama juga, kisah cinta Wang
So-Heo Soo lebih menonjol daripada intrik kerajaan dan masalah yang ditimbulkan
oleh Yo dan Ibunya serta antek-anteknya.
Bagaimana menurtmu Drakor Lovers? Apakah episode 16 menarik
bagi kalian?
0 Komentar