Khan Baba dan Kami

Bagi perantau di ibukota China pasti tahu beberapa restaurant besar di kawasan Sanlitun. Khususnya One Thousand Nights Restaurant yang memiliki arsitektur Timur Tengah. Pengunjung di sana juga bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang penting di kedutaan. Paling tidak yang berkunjung ke sana para pekerja dan mahasiswa yang berdompet tidak tipis seperti saya.

Bagi sebagian orang makanan di sana enak, bagi sebagian orang tidak. Biasa saja. Bagi saya sebagai perantau asal negara kaya rempah-rempah, makanan di sana biasa saja. Saya lebih suka makan di restaurant Pakistan yang terletak di gedung Soho lantai lima. Khan Baba Restaurant.

[Photo: Momo's Kitchen | Pexels]

Banyak dari teman-teman yang sudah pernah makan di sini mengatakan bahwa makanan di sini enak. No doubt! Teman saya asal Thailand memberikan bintang lima untuk makanan di sini. Dia berkata, “Khan Baba hanya perlu menambahkan es krim. Aku akan merekomendasikan bahwa restaurant ini memang one of the best”

Terakhir kali saya ke restaurant ini ketika bulan Ramadhan bersama beberapa teman. sebelumnya saya menikmati makanan di restaurant ini bersama teman sekelas dan seangkatan untuk merayakan kelulusan dan lunch terakhir sebelum kami meninggalkan China ke negara masing-masing. Memorable and enjoyable memang.

Kesan yang saya peroleh dari makan siang ini adalah International Friendship. Sejenis kata ‘good bye’ untuk beberapa orang yang memang tidak lagi berkomunikasi dengan saya saat ini. beberapa di antaranya memang menyimpan kenangan yang luar biasa di antara kami.

Jika kalian sedang di Beijing, bolehlah berkunjung ke restaurant ini. letaknya di gedung Soho yang berseberangan dengan gedung Adidas. Langsung naik ke lantai lima dan belok ke sebelah kiri. Ketika saya makan di sana, harganya masih 60 RMB perorang. Waktu yang diberikan sekitar dua jam untuk nongkrong dan makan. Kamu boleh makan semua menu dengan bahagia sampai kenyang. Mereka juga menerima dabao (bungkus bawa pulang) dan delivery order.