Sprite,
di Indonesia lebih populer disebut Sprit dan di China lebih parah lagi. Mereka
menyebutnya dengan kata Xuebi dengan Xue memakai aksara yang berarti salju.
Secara filosofi, Sprite merupakan minuman penyejuk seperti salju. Apalagi jika
ditambahi es batu di dalamnya.
Terakhir kali saya
meminum Sprite pada bulan Mei 2016 di
restaurant Khan Baba. Itu juga karena teman sekelas saya mengambil dua kaleng Sprite untuk kami minum. Sebenrnya di
saat makan enak seperti itu, saya tidak mau merusak rasa yang masih lekat di
lidah dan mengguncang perut dengan minuman bersoda sejenis. Untuk menghormati
teman saya, maka saya menerima pemberiannya. Lagipula dia juga tidak bayar.
Tidak ada alasan untuk menolak dengan mengatakan, “Kita sama-sama mahasiswa.
Simpan uangmu.” Biaya buffet yang
kami bayarkan sebesar 65 RMB/orang sudah mencakup untuk sekaleng minuman
bersoda. Termasuk sprite di dalamnya.
Ketika minuman bersoda tidak boleh tinggal di tiap makan bersama. [Photo: Koleksi Pribadi] |
Bagaimana
menikmatinya?
Teman saya asal
Rusia mengajarkan menikmati xuebi di
malam-malam sepi. Istilah ini digunakan untuk merujuk dalam keadaan kesepian
atau sedang menyendiri untuk mengerjakan tugas dan lainnya. Ia berkata, sebelum
tutupnya dibuka sebaiknya ocok dulu. buku tutupnya dan akan terdengar suara
‘jeeessssss!!!’ itu artinya sensasi pertama sudah kita dapatkan.
Tuang perlahan ke dalam
gelas kecil putih transparan. Tatap buih yang memenuhi gelas. Jangan isi sampai
buih meluap. Biarkan saja sampai buih penuh. Lalu berhenti. Meskipun hanya
sedikit xuebi yang mengisi
gelas, nikmati saja. Di sanalah sensasi si sprite
ini yang sesungguhnya. Kemudian minum seteguk demi seteguk.
FYI, kalau kamu sedang
sendirian sambil membuat tugas kuliah atau kerja hingga larut malam, silahkan
pasang headset dan dengarkan lagu
favoritmu. Ketika lagu mengalun sambil menenggak sprite dalam gelas mungilmu. Kamu akan tahu bahwa sendiri itu juga
indah. Direkomendasikan untuk para jomblo sampai halal!
0 Komentar