Tahu dimana tempat
yang tak belanja pun harus bayar? Kalau Anda ke China, berhati-hatilah! Jangan
tergiur dengan tawaran si pemilik toko untuk mencoba sesuat. Kalimat ‘tidak ada yang ratis di dunia ini’
melekat pada pedagang China di tempat wisata. Lebih baik abaikan jika tidak
niat membeli.
Mereka para
pedagang punya cara yang luar biasa untuk membuat para turis mengeluarkan duit.
Selain itu, patuhi peraturan yang tertulis. Jika ditulis “No Photos!” maka jangan memfoto. Kalau melanggar, tanpa surat izin
pun mereka akan ramai-ramai mengeroyoki untuk membuat Anda membayar.
Kejadian ini pernah
saya alami juga. Kami berlibur ke Pingyao, provinsi Shanxi, tepat di bagian
barat China. karena trip kami bareng sekolah, tentulah agenda yang kami ikuti
juga bareng sekolah. tergantung apa yang diatur oleh sekolah. Seperti biasanya,
agenda malam selalu free. Mahasiswa
barat lebih senang mencari bar dan menghabiskan malam di night club. Sementara kami para mahasiswa Asia lebih senang
berkumpul dan jalan-jalan di sekitar hotel. Hotel di Pingyao memeang berada di
lokasi yang sama dengan pusat perdagangan lain. jadi tidak perlu berjalan jauh
untuk berputar-putar mencari pusat souvenir.
Salah satu lokasi yang tidak harus membayar |
Tidak pula perlu
khawatir tersesat. Kecuali yang tidak bisa membedakan antara antara bangunan
satu dengan bangunan yang lain. Bangunan di sana memang terlihat sama semua.
Malam itu kami
memutuskan untuk berkeliling di sekitar hotel dan market sambil menikmati hujan, berfoto dan ber-haha hihi. Kami
masuk dari toko ke toko, menikmati pemandangan benda-benda antic dan mencoba
menawar beberapa benda yang tidak mungkin terhangkau untuk kami miliki.
Di depan sebuah
toko kami berhenti. Ada dua ember air dalam bejana perak. Katanya, kalau kami
memiliki aura positif di dalam tubuh dan pikiran, hanya dengan menggenggam sisi
bejana saja, air itu akan melompat seperti air mancur dan kita bisa merasakan
energy yang dialirkan dari bejana ke tangan kami.
Bahasa mandarin
saya cukup miskin untuk memahami kalimat tersebut. Teman saya yang lebih lihai
Bahasa mandarinnya menjelaskan pada kami
dalam Bahasa Inggris.
Semua mencoba.
Tidak ada yang berhasil. Akhirnya saya dan dua teman asal Thailand dan Korea
Selatan mencoba. Voila! Kami mempunyaienergi positif luar biasa. Air itu
berloncatan, menari di atas permukaan air. bejana itu bergetar dan memberi efek
nyaman pada lengan. Semakin kami bahagia, semakin airnya indah menari.
Pacar teman Korea
Selatan memotret kekasihnya yang sedang bermain air. Serta merta si emilik toko
berkata, “Jia shi kuai (Tambah
sepuluh yuan).”
Kami bertiga
berhenti bermain dan melepaskan tangan dari bejana perak berisi air. pemilik
toko semakin garang menagih bayaran kebahagiaan semenit itu. Satu oang
dikenakan tarif 15 yuan (sekitar Rp 30 ribu) dan jika ada yang memotret harus
menambahkan 10 yuan lagi. Choi Hye Jin, perempuan beraura positif dari Korea
Selatan mengomel. Masa hanya menggerakkan air di bejana saja harus bayar.
“Zhe shi moli de xidicao! (Ini bejana
ajaib!)” si pemilik toko beralasan. Semakin kami mengomel dan tidak mau
membayar, semakin diturunkan tarif yang diminta. Bahkan kami bertiga ditahan
sampai kami tidak bisa pindah dari toko itu.
Teman saya yang
berasal dari Thailand, paling tua pula, mengeluarkan dompet kemudian mengambil
10 yuan. Ia memberikan kepada pemilik toko.
“Gei ni qian. Women san ge ren. Tamen meiyou
qian! (Ini uangnya. Untuk kami bertiga. Mereka tidak punya uang!)” dan kami
cepat-cepat meninggalkan toko itu.
Pemilik toko
memanggil lagi, “Ni men wan ba! (Kalian
mainlah lagi!).”
“Bu
yao le!
(Nggak mau!)” Jawab teman kami dari Thailand dengan kesal. Bertiga kami
menjauhi toko itu. Suasana hati kami sedikit rusak. Tapi tidak dengan
kegembiraan kami. Malam itu kami belajar satu pelajaran. Tidak ada yang gratis di
tempat wisata China. berhati-hati. Saling mengingatkan.
0 Komentar